Sejak bayi hingga remaja, anak-anak membutuhkan protein untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan kekebalan tubuh yang cepat.
Protein merupakan zat gizi makro yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, namun penelitian menunjukkan bahwa satu dari tujuh anak usia sekolah kekurangan asupan protein setiap hari.
Jika si kecil tumbuh lebih lambat atau lebih pendek dari anak seusianya maka ibu perlu waspada, karena mungkin anak tidak mendapatkan protein dan zat gizi lain sesuai dengan kebutuhan tubuhnya.
Protein untuk Pertumbuhan Anak
Protein berperan penting dalam banyak fungsi tubuh, termasuk pemulihan dan perbaikan jaringan pada otot, kulit, organ, darah, rambut, dan kuku. Dari 20 asam amino yang menyusun protein, tubuh dapat memproduksi 11 asam amino — sembilan asam amino lainnya harus berasal dari makanan.
Ada banyak pangan sumber protein yang juga mengandung zat gizi lain untuk mendukung tumbuh kembang anak seperti vitamin E, vitamin B, seng, zat besi, dan magnesium, yang sangat dibutuhkan untuk setiap sel dalam tubuh.
Pada dasarnya, protein sangat penting karena berfungsi sebagai bahan baku untuk membangun jaringan, seperti otot, kulit, dan tulang. Protein merupakan komponen utama antibodi yang melindungi tubuh dari penyakit dan membantu menjaga sistem kekebalan tubuh anak Anda tetap kuat.
Apa yang Terjadi Jika Anak-anak Kekurangan Protein?
Meskipun kita semua membutuhkan protein agar tetap sehat dan kuat, sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan cukup protein. Itu karena masa kanak-kanak adalah masa pertumbuhan eksponensial. Untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang cepat ini, anak-anak membutuhkan lebih banyak protein per pon berat badan daripada di masa lain dalam hidup mereka.
Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup protein dapat mengalami masalah kesehatan, termasuk kelelahan, konsentrasi yang buruk, pertumbuhan yang lambat, nyeri tulang dan sendi, penyembuhan luka yang tertunda, dan respons imun yang menurun.
Kebutuhan protein anak-anak di Indonesia berdasarkan AKG (Angka Kecukupan Gizi) adalah sebagai berikut:
- Bayi usia 0–5 bulan: 9 gram per hari
- Bayi usia 6–11 bulan: 15 gram per hari
- Anak usia 1–3 tahun: 20 gram per hari
- Anak usia 4–6 tahun: 26 gram per hari
Kebutuhan protein anak-anak berbeda-beda tergantung pada usianya
Sumber pangan protein
Untungnya, protein mudah ditemukan dalam banyak makanan. Namun, sumber protein yang dikatakan paling lengkap dan berkualitas tinggi adalah yang berarti menyediakan semua asam amino esensial bagi tubuh. Contoh makanan yang mengandung protein berkualitas tinggi adalah daging merah, unggas, ikan, susu, yogurt, keju, telur, tahu, dan produk kedelai lainnya. Makanan ini kaya akan bahan penyusun protein yang disebut asam amino, yang mendukung pertumbuhan, sistem kekebalan tubuh yang sehat, dan banyak fungsi tubuh penting lainnya.
Memberikan makanan kaya protein pada setiap waktu makan dan saat waktu ngemil dapat membantu memastikan anak Anda mengonsumsi protein dalam jumlah yang cukup. Idealnya, anak akan mendapatkan semua protein yang mereka butuhkan dari pola makan yang sehat dan seimbang. Namun, seperti yang kita ketahui, ada kalanya anak menolak untuk makan makanan yang ibu sajikan, jadi ibu harus lebih kreatif dalam mengolah bahan pangan tersebut menjadi hidangan yang disukai anak.
Photo by Jane Trang Doan: https://www.pexels.com/photo/sliced-egg-on-top-of-green-salad-with-bread-824635/