Dalam sebuah penelitian bernama Studi DARLING (Davis Area Research on Lactation, Infant Nutrition and Growth), diketahui bahwa bayi yang diberi air susu ibu (ASI) akan mengalami pertumbuhan berat badan lebih cepat selama 2 bulan pertama, lalu akan menurun dari bulan ke 3 sampai bulan ke 12 dibandingkan dengan bayi yang minum susu formula. Bener enggak ya?
Melansil lama Healthline, bayi baru lahir yang diberi ASI cenderung mengalami kenaikan berat badan yang lebih cepat bila dibandingkan bayi yang diberikan susu formula selama 3 bulan pertama kehidupannya.
ASI kaya gizi yang memang dibutuhkan oleh bayi untuk bertumbuh dan berkembang. Kandungan gizi ASI juga dinamis, artinya selalu berubah. Berbeda dengan susu formula yang memng sudah baku komposisinya.
Bayi cukup ASI akan mengalami pertambahan berat badan yang cepat di 6 bulan pertama. Dilansir dari Kelly Mom, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa bayi ASI yang berukuran besar akan mengalami kelebihan berat badan saat ia dewasa nanti. Faktanya, ASI justru bisa mencegah obesitas pada bayi. Sangat normal jika bayi ASI mengalami pertambahan berat badan yang lebih cepat selama 2-3 bulan pertama hingga sebelum usianya mencapai 9-12 bulan.
Saat bayi sudah mulai aktif bergerak, berat badan bayi akan mulai turun. Lemak yang tersimpan dalam tubuh akan digunakan untuk berkativitas, jadi Ibu tak perlu khawatir.
Menyusui bayi secara eksklusif sangat disarankan hingga enam bulan ya Bu, lalu dilanjutkan dengan didampingi memberi makanan padat. Bisa si kecil mengalami masalah terkait berat badan, maka sebaiknya segera konsultasikan ke dokter anak.
Foto oleh Jonathan Borba: https://www.pexels.com/id-id/foto/menyusui-bayi-baru-lahir-3279208/