Selama sepekan di awal Bulan Agustus yakni mulai tanggal 1-7 Agustus setiap tahunnya dunia memperingati Pekan Menyusui Dunia (PMD) atau World Breastfeeding Week. Dirayakan oleh berbagai negara, PMD bertujuan melakukan promosi, perlindungan serta dukungan menyusui. Dalam rangka ikut merayakan PMD 2024, Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama memperkecil kesenjangan akses dukungan menyusui.
Mengangkat tema Closing the Gap atau “Memperkecil Kesenjangan” PMD 2024 menyoroti pentingnya memberikan kesempatan yang sama bagi setiap ibu untuk menyusui bayinya. Berfokus pada edukasi masyarakat tentang kesenjangan yang terjadi dalam praktik dukungan menyusui, terutama yang masih dialami kelompok rentan.
Dalam acara temu media daring (31/7/2024) dalam rangka PMD 2024 serta merayakan ulang tahun AIMI ke-17, Nia Umar Ketua Umum AIMI, menyoroti kondisi di Indonesia terkait ASI dan menyusui ini. Menurut Nia, promosi produk pengganti air susu ibu (ASI) masih massif terjadi. Kebijakan juga belum secara komprehensif melindungi ibu dan anak untuk menyusui dan menyusu. Dukungan dari tenaga kesehatan juga belum merata mencakup semua wilayah Indonesia, termasuk ke masyarakat rentan, pedalaman, dan kurang mampu.
Memasuki usia ke-17, AIMI telah menjadi pelopor dalam dukungan menyusui di Indonesia. Berbagai program telah dilakukan, mulai dari edukasi, dukungan dan pendampingan kepada ibu menyusui, hingga advokasi kebijakan.
Advokasi adalah salah satu peran unik yang berusaha konsisten dijalankan AIMI. Seperti disampaikan Lianita Prawindarti, Sekjen AIMI: “AIMI selalu berbeda dengan kelompok pendukung ibu menyusui lain setidaknya dalam dua hal: prinsip menjaga dari konflik kepentingan dan menjadikan Kode Internasional Pemasaran Produk Pengganti ASI sebagai landasan dalam bekerja. Dua prinsip penting ini tidak ditemukan mengakar kuat dalam organisasi relawan sejenis lain. Ini yang membuat perjalanan AIMI memang lebih “menantang”. Tetapi dua fondasi ini pula yang membuat organisasinya mampu bertahan lebih dari 17 tahun, terutama dalam menjalankan peran advokasi dan perlindungan terhadap menyusui. Kedua prinsip ini pula yang membuat AIMI diterima secara regional dan global oleh organisasi-organisasi sevisi semisi. AIMI sudah sejak lama aktif dalam IBFAN Global dan sekarang ini AIMI menjadi koordinator IBFAN Asia Tenggara yang bersama organisasi-organisasi pendukung ibu menyusui lain di kawasan ini sedang memperkuat jejaring untuk membangun dukungan dan advokasi yang lebih solid di tingkat regional”.
Kini AIMI ada di 19 provinsi di Indonesia dan berkomitmen untuk terus berjuang mewujudkan Indonesia sebagai negara yang ramah bagi ibu menyusui.