Cara Benar Menyimpan ASIP

Sebelum berencana menyetok ASIP, yang perlu ibu siapkan adalah botol/wadah penyimpanan. Pastikan wadah yang digunakan untuk menyimpan ASIP adalah wadah yang bersih, steril, aman (bebas bisphenol-A) dan tahan suhu beku. Hindari menggunakan botol/wadah sekali pakai.

Setelah diperah dan dibotolkan, beri label pada wadah/botol yang mencatat waktu memerah (tanggal dan jam) serta nama ibu (jika disimpan berbarengan dengan ASIP orang lain). Simpan ASIP dalam lemari pendingin hingga nanti saat akan dibawa pulang. Untuk menjaga kesegaran ASIP, sebaiknya ibu siapkan cooler bag  yakni tas yang dapat menjaga suhu ASI tetap rendah (dingin) hingga sampai ke rumah, dengan ice pack/blue ice didalamnya,. Saat di rumah, segera masukkan ASI dalam freezer. Saat ingin mencairkan ASIP, cairkan ASIP yang paling awal disimpan.

Berapa lama ASI bisa disimpan?

Dari situs US CDC diperoleh informasi, dalam kondisi penyimpanan yang tepat, ASI dapat terjaga kesegarannya hingga beberapa hari bahkan bulan. ASI dapat disimpan hingga:

  • Sampai 8 jam pada ruangan dengan suhu maksimal 25ºC
  • Sampai 24 jam jika disimpan pada cooler bag tertutup dengan suhu (-15)ºC – (4)ºC
  • Sampai 5 hari pada suhu lemari es 4ºC
  • Sampai 2 minggu dalam freezer bersuhu -15ºC pada lemari es 1 pintu
  • Sampai 3-6 bulan dalam freezer bersuhu -18ºC pada lemari es 2 pintu
  • Sampai 6-12 bulan dalam freezer  dengan pintu di atas (bersuhu -20ºC).

CDC menyarankan agar ibu menyimpan ASI perah pada bagian terdalam lemari es atau freezer, supaya suhu ASI stabil, tidak naik turun, karena suhu yang tidak stabil dapat mengganggu kualitas ASI.

Apa wadah yang tepat untuk menyimpan ASI?

Ada banyak jenis wadah yang bisa digunakan, namun sebaiknya ASI disimpan dalam

  • Wadah dari plastik keras atau kaca berpenutup
  • Kantong ASI
  • Wadah khusus yang memang didesain untuk menyimpan ASI

Hindari menggunakan wadah/botol sekali pakai, kecuali memang direkomendasikan

Bolehkah mencampur ASI perah?

Saat memerah ASI, kadang jumlah ASI yang yang diperoleh tidak penuh, misal hanya setengah botol. Untuk alasan efisiensi tempat, kadang ibu menggabungkan ASI perah yang baru saja ibu perah dengan ASI yang diperah 3 jam lalu.

Ternyata, mencampur ASI yang diperah pada waktu yang berbeda namun pada hari yang sama tidak masalah. Namun, hindarkan mencampur ASI baru perah dengan ASI yang sudah beku. Ibu boleh mencampur ASI dingin dengan yang dingin atau ASI dingin dengan yang beku. Kemas/bekukan ASI dalam porsi kecil atau sekali minum, karena ASI perah yang sudah diminum bayi, sisanya sebaiknya tidak disimpan atau dibekukan lagi. 

Sifat ASI yakni segar, pangan kehidupan yang mengandung banyak antioksidan, antibakteri, prebiotik, probiotik, dan zat yang bisa meningkatkan sistem imun. Meskipun nilai gizi dan manfaatnya bisa saja berkurang karena penyimpanan, namun tetap saja bila dibandingkan dengan susu formula, ASI masih sangat layak dikonsumsi bayi. FFK-12

Sumber:

  • Office on Womens Health. 2010. Breastfeeding: Pumping and milk storage. Www.womenshealth.gov. [Diakses pada 17 Juni 2016].
  • Yohmi, Elisabeth . 2014. Penyimpanan Asi Perah. Www.idai.or.id [Diakses pada 17 Juni 2016].
  • Davis, Cindy Scott Duke. 2008. Common Concerns When Storing Human Milk. http://www.lalecheleague.org [Diakses pada 17 Juni 2016].
  • Center for Disease Control and Prevention. 2016. Proper Handling and Storage of Human Milk. Www.cdc.gov [Diakses pada 18 Juni 2016].
  • ·Davis, Cindy Scott Duke. 2008. Common Concerns When Storing Human Milk. Www.lalecheleague.org. [Diakses pada 18 Juni 2016].

Foto: Fotolia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *