Tahapan Kemampuan Bicara Anak

Kemampuan mendengar sangat penting untuk perkembangan bicara dan bahasa yang baik. Masalah pendengaran dapat dicurigai pada anak-anak yang tidak merespons suara atau yang tidak mengembangkan keterampilan bahasa mereka dengan tepat. Berikut ini adalah beberapa pedoman terkait usia yang dapat membantu untuk memutuskan apakah anak Anda mengalami masalah pendengaran.

Penting untuk diingat bahwa tidak setiap anak sama. Anak-anak mencapai milestone perkembangan pada usia yang berbeda. Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan anak Anda jika Anda curiga bahwa anak Anda tidak mengembangkan keterampilan bicara dan bahasa dengan benar. National Institute on Deafness and Other Communication Disorders dan pakar lainnya mencantumkan tonggak perkembangan bicara dan bahasa yang sesuai dengan usia berikut untuk bayi dan anak kecil.

Lahir – 5 bulan–          Bergumam atau mendesis
–          Mengeluarkan suara seperti tertawa, giggle, menangis, suara ribut
–          Membuat suara ketika diajak berbicara 
6-11 bulan–          Mengerti kata ‘no-no’
–          Bubbles seperti mengucapkan “ba-ba-ba”
–          Mengucap “ma-ma” atau ‘”pa-pa” meski belum mengerti sepenuhnya
–          Mencoba berkomunikasi dengan tingkah laku
–          Mencoba mengikuti suara/ucapan yang ibu ucapkan
–          Mengucap kata pertamanya
12-17 bulan–          Menjawab pertanyaan sederhana secara nonverbal
–          Mengucapkan 2 hingga 3 kata untuk memberi ‘label’ pada orang atau objek (pengucapannya mungkin tidak jelas)
–          Mencoba meniru kata-kata sederhana
–          Memiliki kosakata 4- 6 kata
18-23 bulan–          Memiliki kosakata 50 kata meski pengucapannya sering tidak jelas
–          Meminta makanan dengan nama yang sering ia dengar
–          Membuat suara binatang, seperti “moo”
–          Mulai menggabungkan kata, seperti “minta susu”
–          Mulai menggunakan kata ganti, seperti “saya/dede/kaka”
–          Menggunakan frasa 2 kata
2-3 tahun–          Mengetahui beberapa konsep spasial, seperti “di sini” atau “di dalam”
–          Mengetahui kata ganti, seperti “kamu,” “saya” atau “dia”
–          Mengetahui kata-kata deskriptif, seperti “besar” atau “senang”
–          Merangkai kalimat dengan 3 kata
–          Pengucapan menjadi lebih akurat, tetapi mungkin orang asing tidak dapat memahami sepenuhnya
–          Menjawab pertanyaan sederhana
–          Mulai menggunakan lebih banyak kata ganti, seperti “kamu” atau “saya”
–          Menggunakan infleksi tanya untuk menanyakan sesuatu, seperti “topi saya?” 
Sumber: Stanford Medicine, Children Health

Foto oleh Vika Glitter: https://www.pexels.com/id-id/foto/balita-dan-bayi-1648389/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *