Lagi Viral, Mengubah ASI Perah Menjadi ASI Bubuk, ini Tanggapan dari IDAI

Viral di sosial media, jasa untuk mengubah air susu ibu perah (ASIP) menjadi ASI bubuk. Hal ini pun menuai pro dan kontra serta memunculkan berbagai tanggapan di Masyarakat.

Di luar negeri seperti di Singapura dan Amerika memang sudah ada jasa seperti ini, namun cara atau penemuan ini tergolong baru di Indonesia. Sayangnya, baik di luar negeri maupun di dalam negeri belum ada penelitian ilmiah yang bisa membuktikan bahwa ASI bubuk ini aman.

Melihat hal ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melalui satuan tugasnya memberikan beberapa pernyataan terkait tren ini,  

Metode freeze drying atau pengeringan beku  adalah salah satu metode pengeringan yang digunakan untuk menghilangkan air dari makanan yang telah dibekukan. Metode ini menggunakan alat freeze dryer untuk menguapkan air melalui proses sublimasi.

Dalam hal ini yang akan diubah adalah ASIP beku menjadi bubuk dengan tujuan memperpanjang umur simpan ASI dari semula 6 bulan di dalam freezer menjadi 3 tahun dengan alasan penghematan ruang penyimpanan ASI, serta kenyamanan untuk ibu yang sering bepergian dan ingin terus memberikan ASI di luar masa cuti melahirkan. Umumnya 1 liter asi akan menghasilkan sekitar 140 gram bubuk asi.

Apakah kualitas ASI dapat dipertahankan setelah menjadi susu bubuk?

Pembekuan ASI yang lazim dilakukan pada praktik rumahan telah diteliti dapat menimbulkan serangkaian perubahan fisik pada komponen utama ASI seperti pecahnya membran gumpalan lemak dan perubahan misel kasein, penurunan komposisi faktor bioaktif protein seiring lamanya penyimpanan beku.

Dampak proses pengeringan beku pada komponen penting ASI saat ini masih belum diketahui. Proses ini dinyatakan dapat mempertahankan struktur molekul susu, namun mengingat penggunaan suhu tinggi saat proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI.

Tanpa bukti yang memadai, hingga saat ini belum jelas apakah freeze dried ASI memiliki risiko terhadap protein, lemak, karbohidrat yang merupakan sumber zat gizi penting untuk bayi. Serta pengaruhnya terhadap zat aktif ASI yang berfungsi untuk mendukung sistem kekebalan tubuh dan tumbuh kembang bayi.

Metode feeze drying juga tidak melalui prosedur pasteurisasi yang bertujuan membunuh bakteri berbahaya. Dalam hal ini, pasteurisasi sengaja dihindari untuk menjaga probiotik vital yang ada dalam ASI. Dengan demikian maka risiko kontaminasi tetap menjadi ancaman, khususnya pada saat rekonsiliasi penambahan air pada freeze dried asi sebelum dikonsumsi bayi.

Pesan satgas IDAI

Menyusui dan memerah ASI untuk bayi mungkin terasa melelahkan, dan dapat dimengerti ibu ingin mencari cara termudah untuk memastikan bayi tetap memperoleh ASI. Metode freeze drying ASI memiliki potensi untuk meringkas ruang penyimpanan dan mungkin lebih praktis untuk pemberian ASI saat bayi tidak bersama ibu, namun metode ini adalah temuan yang baru, belum lengkap pembuktian melalui riset ilmiah sehingga belum ada aturan atau rekomendasi penggunaannya oleh organisasi kesehatan seperti CDC,  AAP, atau FDA.

Foto oleh ALINA MATVEYCHEVA : https://www.pexels.com/id-id/foto/hitam-dan-putih-hitam-putih-hitam-putih-hitam-putih-12169643/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *