Konsumsi Daun Selada dapat Meningkatkan Volume Produksi ASI

Dalam penelitian berjudul The effect of orally consumed Lactuca sativa syrup on human milk volume and weight gain in the preterm infant: a randomized controlled clinical trial yang dipublikasikan online melalui Scientific Reports (2023) diketahui bahwa daun selada (Lactuca sativa) dapat meningkatkan volume produksi ASI. Selada mengandung fitoestrogen, senyawa flavonoid dan Lignan. Lignan juga memiliki sifat estrogenik, dan ekstrak etanol selada menyebabkan dan meningkatkan sintesis hormon seks termasuk estradiol dan prolaktin. Prolaktin adalah hormon terpenting yang terkait sekresi ASI, dan stimulasi produksi serta ekspresi reseptornya adalah tanggung jawab estrogen, maka dapat diasumsikan bahwa selada memiliki khasiat penambah ASI karena adanya fitoestrogen. 
Penelitian ini melibatkan 140 orang dewasa menyusui, 47 pada kelompok intervensi, 46 pada kelompok plasebo, dan 47 pada kelompok kontrol. Tidak ada efek samping merugikan yang dilaporkan oleh para peserta. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsumsi (oral) sirup Lactuca sativa (L. sativa) (ekstrak selada) terhadap volume ASI dan penambahan berat badan selanjutnya pada bayi prematur. 
Tidak termasuk hari pertama, rata-rata volume ASI yang dipompa menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik antar kelompok. Rata-rata volume ASI yang dipompa pada kelompok uji lebih tinggi dibandingkan dua kelompok lainnya. Dengan menggunakan analisis kovarians, dengan menyesuaikan variabel yang berkaitan dengan cara kelahiran, berat lahir bayi, IUGR dan volume ASI yang dipompa pada hari sebelumnya, perbedaan yang signifikan secara statistik diamati pada hari keempat dan kelima intervensi. Meskipun kelompok intervensi memiliki rata-rata penyesuaian volume ASI yang lebih tinggi, perbedaan ini tidak signifikan secara statistik antara ketiga kelompok pada hari ketujuh.
Selada mengandung senyawa flavonoid, dan flavonoid tersebut memiliki sifat analgesik dan anti inflamasi yang bekerja melalui berbagai mekanisme. Selain itu, selada berinteraksi dengan reseptor opioid dan opioid, dengan bekerja pada sel mast, menyebabkan degranulasi, pelepasan histamin, dan akhirnya vasodilatasi. Dengan demikian, selada juga dapat meningkatkan suplai darah ke kelenjar susu melalui vasodilatasi dan pada akhirnya meningkatkan produksi ASI. Sifat selada juga dingin dan lembab, serta memiliki efek diuretik, pencahar, melembapkan, dan menghilangkan dahaga. Akibatnya, selada juga dapat meningkatkan sekresi cairan tubuh seperti susu. Ada juga penelitian lebih lanjut yang mengkonfirmasi efek estrogenik (fitoestrogen) dari selada. Misalnya, karena adanya Lignan (salah satu komponen utama keluarga fitoestrogen) dan prekursornya, selada mempunyai efek perlindungan lebih lanjut terhadap kanker payudara pada wanita cisgender pramenopause dan terhadap kanker esofagus pada manusia.
Hasil penelitian dasar ini menunjukkan bahwa rata-rata volume ASI yang diproduksi pada akhir penelitian (setelah 1 minggu) secara signifikan lebih tinggi pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol. Sebaliknya, tidak ada perbedaan signifikan secara statistik yang diamati pada rata-rata pertambahan berat badan bayi prematur (setelah 1 minggu) antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Selain itu, tidak adanya efek samping yang ditimbulkan dari konsumsi sirup Lactuca sativa dalam konteks ini. Oleh karena itu, sirup Lactuca sativa dapat digunakan secara oral sebagai metode yang terjangkau, mudah diakses, aman dan efektif untuk meningkatkan volume susu pada manusia.

Foto oleh Daian Gan: https://www.pexels.com/id-id/foto/selada-hijau-dan-putih-102123/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *