Anak usia sekolah dasar merupakan masa akhir anak-anak yang mayoritas berlangsung mulai usia enam tahun hingga dua belas tahun. Tahap perkembangan usia sekolah dasar merupakan salah satu tahap perkembangan krusial yang seringkali kurang diperhatikan. Padahal kebutuhan gizinya juga makin banyak.
Ketika anak berada di tahap perkembangan usia sekolah, fungsi kognitif mulai berkembang lebih baik dari masa sebelumnya. Zat gizi dapat mempengaruhi perkembangan kognitif pada anak. Penelitian menunjukkan bahwa malnutrisi dan defisiensi zat gizi mikro seperti zat besi, yodium, seng, dan folat berhubungan dengan kemampuan kognitif anak. Anak-anak memiliki risiko tinggi defisiensi zat gizi yang parah.
Oleh karena itu, makanan bergizi seimbang sangat diperlukan untuk membantu proses tumbuh kembang dan belajar pada anak usia sekolah. Anak sekolah mengalami pertumbuhan fisik, kecerdasan mental dan emosional yang cepat. Tahap perkembangan usia sekolah dasar (middle childhood) merupakan salah satu tahap perkembangan krusial yang terkadang tidak diperhatikan dalam tahap perkembangan manusia.
Masalah gizi pada anak usia sekolah yang umum ditemukan antara lain adalah: Pendek, Sangat kurus, Obesitas/kegemukan, Anemia. Sebanyak 23,6% anak usia 5-12 tahun mengalami stunting, 9,2% wasting, 10,8% kelebihan berat badan, dan 9,2% mengalami obesitas ( Riskesdas, 2018,)
Untuk memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah maka kita berpegang pada rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Jadi kita bisa menyusun makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh anak berdasarkan jenis kelamin, umur dan status kesehatan. Gizi seimbang bagi anak sekolah dipenuhi setiap hari dengan makanan yang beraneka ragam. Konsumsi makanan dengan pola gizi seimbang harus memperhatikan empat prinsip dasar yaitu mengkonsumsi aneka ragam makanan, melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), melakukan aktivitas fisik, dan memonitor berat badan ideal.
Selain itu tentunya juga dilihat dan disesuaikan dengan angka kecukupan gizi masing-masing usia yang juga sudah ada rekomendasinya yakni Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019. Seperti misalnya: Kebutuhan energi anak berumur antara 5-8 tahun misalnya, berada antara 1.400 sampai 1.600 kalori per hari sementara untuk yang berumur antara 9 dan 12 tahun antara 1.600 dan 2.000 kalori per hari. Belum lagi kebutuhan gizi makro dan mikro mereka yang juga berbeda.
Berapa gram protein, lemak, dan karbohidrat yang anak butuhkan dalam sehari untuk menjalankan aktivitasnya yang padat?
Tabel 1. Angka Kecukupan Gizi Anak Usia Sekolah
Usia (tahun) | BB (kg) | TB (cm) | Protein (gr) | lemak (gr) | Karbohidrat (gr) |
7-9 | 27 | 130 | 40 | 55 | 250 |
10-12 (laki-laki) | 36 | 145 | 50 | 65 | 300 |
10-12 (perempuan) | 38 | 147 | 55 | 65 | 280 |
Berikut ide menu makan anak sekolah uisa 10-12 tahun dalam sehari
Makan pagi
- 100 g nasi
- 1 telur mata sapi
- 50 gr capcay
- 1 gelas susu
selingan (09.00)
- Laki – laki: 25 gr Talam ubi & 2 pcs biskuit
- Perempuan: 20 gr puding
Makan siang
- 150 gr nasi
- 1 potong ayam goreng
- 1 potong tempe pacem
- 100 gr sayur sop
- 1 buah jeruk
Makanan selingan (16.00)
- 1 potong kue susu isi vla
Makan malam
- 150 gr nasi
- 3 butir telur puyuh
- 1 tahu goreng isi sayur
- 50 gr soto ayam
- 1 buah apel
Sebelum tidur
- 1 gelas susu
Foto oleh CDC: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-orang-masyarakat-rakyat-manusia-3992949/