Air susu ibu (ASI) diketahui memiliki banyak manfaat untuk bayi baik pada jangka pendek maupun panjang. ASI adalah sumber zat gizi terbaik di masa pertumbuhan terutama pada fase ASI eksklusif di 6 bulan pertama kehidupan.
Dalam proses menyusui terjadi proses transfer antibodi dari ibu ke bayi. Hal ini sangat bermanfaat untuk pencegahan berbagai infeksi seperti infeksi telinga, dan saluran cerna, serta penyakit lainnya seperti obesitas, asma hingga kanker. Selain itu, terdapat juga manfaat psikologis yang baik dari menyusui bagi anak, yaitu meningkatkan kestabilan mood dan emosi bayi, meningkatkan kemampuan memori, bahasa, dan intelegensia bayi, serta mencegah perilaku antisosial dan autis pada anak. Manfaat menyusui dan pemberian ASI ini juga dapat dirasakan oleh ibu, baik manfaat kesehatan fisik maupun kesehatan mental.
Proses menyusui dapat menurunkan Tingkat kecemasan, mood negatif dan stress yang kerap melanda ibu menyusui (busui). Busui memiliki pengaturan tonus kardiak vagal yang lebih kuat, menurunkan tekanan darah, dan menurunkan reaksi laju nadi dibandingkan ibu yang memberikan susu formula. Hal ini dapat menciptakan status “calm and nonanxious” pada psikis ibu. Menyusui juga dapat menurunkan respon hormon kortisol dalam menghadapi stres sosial dan memiliki respon yang baik dalam berinteraksi serta membangun hubungan.
Pada penelitian juga diketahui busui memiliki durasi tidur 45 menit lebih lama dan mengalami gangguan tidur yang lebih rendah dibanding ibu yang memberikan susu formula. Proses menyusui jangka Panjang juga berkaitan dengan wajah bahagia” ibu dan dengan menyusui dapat menurunkan ekspresi “wajah marah” seorang ibu. Banyak penelitian lain juga membuktikan bahwa menyusui dapat mencegah depresi seorang ibu pasca melahirkan.
Sumber: Buletin Bicara Sehat, Edisi 07 tahun 2023.
Foto oleh MART PRODUCTION: https://www.pexels.com/id-id/foto/menyusui-ibu-bayi-balita-7491221/