Kelompok usia yang rentan terkena anemia adalah remaja. Penyebab utamanya adalah kekurangan asupan zat besi, padahal hal ini dapat dicegah dengan mengonsumsi pangan bergizi mengandung zat besi seperti daging merah, telur, bayam, hati ayam, juga kacang-kacangan.
Anemia kekurangan zat besi merupakan kondisi Ketika jumlah sel darah dalam tubuh rendah. Sebenarnya anemia bisa terjadi pada siapa saja, termasuk remaja dan remaja putri memiliki risiko lebih tinggi terkena anemia.
Anemia pada remaja bisa terjadi ketika tidak tercukupinya kebutuhan nutrisi tertentu di tengah pertumbuhan yang pesat dan dimulainya periode menstruasi. Remaja yang mengalami anemia akan menunjukkan gejala, seperti kulit dan bibir pucat, sakit kepala, serta mudah lelah.
Ada berbagai penyebab anemia pada remaja yakni Rendahnya asupan zat besi, kekurangan vitamin B12 dan folat dan perdarahan. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah anemia besi, kekurangan vitamin B12 dan folat pada remaja.
- Mencukupi kebutuhan zat besi dari makanan, seperti daging merah, daging ayam, ikan, tahu, telur, sereal, dan kacang polong.
- Mengonsumsi buah dan sayuran tinggi kandungan vitamin C, seperti jeruk, jambu merah, dan brokoli, untuk membantu proses penyerapan zat besi
- Konsumsi pangan tinggi asam folat seperti hati ayam, kacang-kacangan, alpukat, dan sayuran hijau.
- konsumsi pangan kaya vitamin B12 yang ada pada daging, ikan, susu, keju.
- Menghindari konsumsi kopi dan teh pada waktu makan, karena jenis minuman ini bisa membuat tubuh sulit menyerap zat besi.
- Memantau siklus menstruasi, termasuk lama waktu perdarahan dan banyaknya darah yang keluar.
Untuk tetap menjaga kebugaran tubuh, remaja juga perlu rutin melakukan olahraga, mencukupi asupan cairan, tidur cukup dan mengelola stress dengan baik.
Foto oleh cottonbro studio: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-tangan-smartphone-ponsel-pintar-6593793/