Seperti diketahui, budaya Indonesia memang sering kali mengembangkan mitos-mitos unik yang ada di masyarakat. Sebagian besar mitos yang berkembang pun tidak memiliki alasan yang jelas. Namun, sayangnya banyak masyarakat yang masih percaya dengan mitos-mitos ini.
Salah satunya adalah mitos perawatan bayi baru lahir. Terdapat banyak sekali anggapan yang tidak tepat tentang perawatan bayi baru lahir, namun masih sering diikuti oleh sebagian orang.
- Membedong bayi
Orang tua jaman dahulu menganggap bahwa membedong bayi, dapat mencegah kaki bayi berentuk huruf O, bengkok atau pengkor. Namun secara medis efek dari membedong kaki bayi terlalu kencang ternyata sangat berbahaya, Membedong juga tak ada hubungannya dengan bentuk kaki. Secara alami bentuk kaki bayi saat baru lahir memang bengkok, karena tulangnya masih lentur dan sedang dalam proses penguatan. Nantinya kaki bayi akan lurus seiring dengan pertumbuhan usianya.
- Tempel cabe rawit ke pipi membentuk lesung pipit
Menurut mitos lesung pipi bayi bisa dibentuk dengan cara rajin menusuk ujung cabe rawit ke pipi bayi. Hal ini tidak masuk akal karena lesung pipi sejatinya terjadi karena adanya gerakan susunan otot di bagian wajah terutama pipi.
- Menggunakan benggol untuk menekan pusar bayi supaya ngga bodong
Saat puput pusar, tak sedikit orang tua yang menindih pusar bayi dengan koin logam berat atau benggol supaya nanti pusar bayi tidak bodong. Padahal cara tersebut tidak terbukti. Faktor risiko terjadinya hernia umbilikalis atau pusar bodong antara lain adalah bayi prematur dan juga faktor genetik.
- Tidak boleh keluar rumah selama 40 hari
Secara medis, bayi di bawah usia 40 hari memang sangat rentan terkena berbagai macam penyakit. Terlebih antibodi dalam tubuhnya belum terlalu kuat. Sehingga disarankan bayi tidak boleh bepergian ke tempat yang penuh keramaian di bawah usia 40 hari, seperti misal ke mall, kafe, atau playground.
- Bayi rewel tanda ASI kurang, segera beri pisang
Ini pernyataan yang salah ya Bu!
Perlu diingat bahwa bayi rewel tidak selalu karena lapar dan kurang ASI, bisa saja rewel karena popoknya penuh, BAB, mengantuk atau merasa kegerahan. Sebaiknya jangan buru-buru ambil kesimpulan bahwa bayi menangis karena lapar dan harus diberikan makan. Jika bayi dipaksa makan maka berisiko buruk terhadap tubuh bayi. Bayi bisa sembelit, terjadi gangguan pada usus bayi, rentan terkena alergi serta penyakit berbahaya lainnya. Bahkan pada kasus terparahnya dapat menyebabkan kematian.
- Cukur botak sebelum 7 hari
Mencukur rambut bayi hingga botak selama 7 bulan setiap minggu dipercaya dapat melebatkan rambut bayi nantinya. Padahal secara medis, rambut bayi yang lebat maupun tipis tergantung dari faktor genetik orang tuanya. Meski sering dicukur botak, tak menjamin rambut yang tumbuh nantinya akan lebih lebat.
- Memakaikan gurita
Memakaikan gurita pada perut bayi dianggap dapat mengurangi bayi mengalami perut buncit. Kenyataannya, dalam medis menggunakan gurita pada perut bayi dapat membuat organ dalam bayi sulit berkembang dan bayi berisiko kekurangan oksigen saat ia bernafas karena gurita diikat terlalu kencang.
- Memakaikan sarung tangan dan kaki
Untuk melatih bayi merasakan permukaan atau tekstur benda yang ada disekitarnya, maka sebaiknya bayi tidak dipakaikan sarung tangan dan kaki. Hal ini juga dapat melatih indera peraba dan motorik bayi agar lebih peka dengan snetuhan. Memakaikan sarung tangan dan kaki boleh saja dilakukan, terutama ketika udara di sekitarnya terasa.
Foto oleh Rene Terp: https://www.pexels.com/id-id/foto/tampilan-jarak-dekat-dari-tangan-yang-memegang-kaki-bayi-325690/