Jagung bisa menjadi alternatif pangan sumber karbohidrat untuk si kecil selain nasi. Jagung bisa diolah menjadi berbagai hidangan MPASI si kecil.
Jagung manis kaya karbohidrat dan serat, serta merupakan sumber folat, seng, vitamin B, fosfor, dan vitamin C untuk dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Jagung juga mengandung fitokimia yang meningkatkan kesehatan penglihatan dan antioksidan untuk mendukung sistem kekebalan tubuh bayi.
Konsumsi jagung bisa menimbulkan alergi, namun jarang terjadi. Tetapi pernah dilaporkan, dengan gejala mulai dari gejala alergi oral jangka pendek hingga anafilaksis di negara Amerika.
Ada banyak versi dan rekomendasi pengenalan jagung untuk bayi. Menurut AAP jagung bisa mulai dikenalkan saat bayi masuk masa pengenalan makanan padat pendamping ASI (MPASI) yakni saat usia si kecil 6 bulan. Namun ada juga yang menyarankan supaya jagung tidak diberikan hingga usia si kecil mencapai 1 tahun. Hal ini karena jagung bisa menimbulkan alergi dan lebih sulit dicerna.
Seperti yang Anda lakukan saat memperkenalkan makanan baru, mulailah dengan menawarkan jagung dalam jumlah sedikit untuk beberapa porsi pertama. Jika tidak ada reaksi yang merugikan, tingkatkan jumlahnya secara bertahap pada waktu makan berikutnya.
Sebaiknya sajikan sebagai jagung rebus karena memiliki risiko lebih rendah daripada jagung pipilan untuk bayi berusia 6 bulan ke atas, karena bayi akan mengunyah jagung dan mengurangi risiko tersedak. Karena ukurannya kecil, keras, dan licin, jagung pipilan utuh berpotensi menimbulkan bahaya tersedak bagi bayi yang berusia di bawah 12 bulan.
Atau supaya lebih aman lagi, berikut beberapa ara yang bisa ibu lakukan Ketika ingin menyajikan jagung pada di kecil:
– Jika khawatir, ibu bisa menyajikan jagung dalam bentuk pure atau dihaluskan, lalu tingkatkan teksturnya.
– jagung rebus yang empuk dapat disajikan untuk melatih mengunyah dengan gigi-giginya yang beru tumbuh,
Kandungan gizi jagung rebus
berikut kandungan gizi jagung rebus berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia
Komposisi gizi pangan dihitung per 100 g, dengan Berat Dapat Dimakan (BDD) 100 %
Air (Water) | : 53.2 g |
Energi (Energy) | : 142 Kal |
Protein (Protein) | : 5.0 g |
Lemak (Fat) | : 0.7 g |
Karbohidrat (CHO) | : 30.3 g |
Serat (Fibre) | : 0.8 g |
Abu (ASH) | : 0.8 g |
Kalsium (Ca) | : 5 mg |
Fosfor (P) | : 105 mg |
Besi (Fe) | : 0.8 mg |
Natrium (Na) | : 5 mg |
Kalium (K) | : 24.3 mg |
Tembaga (Cu) | : 0.20 mg |
Seng (Zn) | : 0.9 mg |
Beta-Karoten (Carotenes) | : 145 mcg |
Karoten Total (Re) | : 225 mcg |
Thiamin (Vit. B1) | : 0.15 mg |
Riboflavin (Vit. B2) | : 0.00 mg |
Niasin (Niacin) | : 0.7 mg |
Vitamin C (Vit. C) | : 0 mg |
Foto oleh NEOSiAM 2024+: https://www.pexels.com/id-id/foto/tumpukan-jagung-manis-603030/