Menurut Codex Alimentarius, definisi susu adalah sekresi (cairan yang dikeluarkan) kelenjar ambing (mammary glands) yang sehat dari ternak perah baik berasal dari sekali atau lebih pemerahan tanpa penambahan atau pengurangan bahan-bahan (komponen) di dalamnya.
Dalam konteks definisi menurut Codex, istilah ‘susu ikan’ tidaklah tepat. Di negara lain pun tidak ada istilah susu ikan (fish milk), namun mereka melabeli nya ‘protein ikan’ atau ‘fish protein’ (dalam bentuk bubuk).
Jadi sudah diketahui ya, susu ikan ini sebenarnya bukan merupakan susu dalam arti konvensional. Susu umumnya diketahui berasal dari hasil perahan sebagaimana pada sapi perah. Namun tidak dengan susu ikan.
Susu ikan menurut laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) adalah produk inovasi berbahan baku ikan yang kemudian diproses dengan teknologi modern hingga menghasilkan Hidrolisat Protein Ikan (HPI) atau fish protein hydrolysate (FPH).
Susu ikan ini sebenarnya adalah bubuk HPI yang berasal dari ekstraksi protein ikan (dari daging ikan) lalu diperkaya dengan vitamin dan mineral. Susu ikan pengganti susu sapi pertama kali dikembangkan di kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Daerah pesisir Pantai Utara Jawa ini memang dikenal sebagai salah satu sentra perikanan terbesar di Indonesia.
Susu ikan diperkenalkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yang menggandeng mitra UMKM-nya (dari Indramayu, Jawa Barat) dalam Pameran Hari Keluarga Nasional (Juni 2024). Produk susu ikan (bubuk) tersedia dalam varian rasa vanila, coklat, dan stroberi.
Apakah lebih baik dari susu sapi?
Kelebihan susu ikan adalah tidak mengandung laktosa yang kerap menjadi salah satu penyebab alergi pada anak (lactose intolerance, sehingga minuman berbahan HPI ini bisa menjadi alternatif bagi orang yang punya alergi terhadap laktosa. Keunggulan lainnya adalah susu ikan mengandung EPA DHA dan Omega 3 yang tinggi, bebas alergen, dan mudah dicerna tubuh karena diklaim memiliki tingkat penyerapan protein mencapai 96 persen, serta diproduksi dari ikan dalam negeri.
Apakah aman dikonsumsi?
Tentu saja aman jika diproduksi sesuai dengan standar, karena minuman berbahan HPI mengandung banyak zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak.
Foto: Dok. KemenKopUKM