Supaya Anak Sehat Fisik dan Mental, Ini Kuncinya

Tahukah Bu, jika bakteri yang ada di usus berperan penting untuk mengoptimalkan kesehatan anak baik fisik dan mental?

Diketahui dalam situs Stanford Medicine, kesehatan usus dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara umum, serta kesehatan mental. Kesehatan usus mempengaruhi cara kerja otak dan kemampuan untuk fokus. Kesehatan usus menjadi topik hangat dalam beberapa tahun terakhir. Triliunan bakteri yang hidup di dalam usus berperan penting dalam menjaga kesehatan mental dan fisik anak-anak serta mengurangi risiko penyakit.

Mikrobiota tersebar di berbagai bagian tubuh manusia mulai dari kulit, organ pernapasan, bahkan di organ pencernaan, salah satunya di usus. Usus manusia ibarat hutan belantara yang menaungi triliunan mikrobiota, yang terdiri dari bakteri, virus, archaea, dan eukaryotes. Keseimbangan kumpulan mikrobiota ini sangat mempengaruhi kesehatan pencernaan anak. 

Mikrobiota usus terbentuk di awal kehidupan. Saat bayi masih dalam kandungan, kondisinya masih steril buat terpapar mikroorganisme. Namun Ketika dilahirkan, khususnya kelahiran normal, maka bayi terpapar dengan berbagai mikoorganisme yang berasal dari usus ibu via saluran vagina dan lingkungan saat bayi dilahirkan seperti misalnya tangan bidan, dokter, perawat, peralatan yang digunakan selama proses kelahiran. Lalu setelahnya, ibu akan melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi. Diperkirakan ASI mengandung bakteri kira-kira 104 sel/mL pada ibu yang sehat.

Seperti yang kita ketahui, ASI mengandung zat gizi lengkap untuk pertumbuhan bayi termasuk enzim-enzim pencernaan. Tidak hanya mengandung zat gizi lengkap, namun ASI juga mengandung Human Milk Oligosaccharides (HMOs) atau bisa disebut sebagai ‘makanan’ yang dibutuhkan oleh bakteri baik Bifidobacterium, Lactobacillus, Bacteroides dan Enterobacteriaceae yang ada di usus bayi. Mikrobiota usus inilah yang jika dalam kondisi seimbang dapat mendukung kesehatan anak hingga ia dewasa.

Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, MS., Dosen dan Peneliti dari Universitas Gadjah Mada dalam Seminar FoodReview Indonesia berjudul Advancing Gut Health: From Early Life Nutrition to Food Industry Innovation (7/8/2024), mikrobiota usus memainkan peran penting dalam kesehatan manusia, terutama selama masa bayi. Tahun pertama kehidupan dianggap sebagai jendela kesempatan penting untuk memanipulasi mikrobiota dan melatih sistem kekebalan tubuh, untuk meningkatkan hasil kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.

Pada kondisi usus sehat, maka usus akan dipenuhi oleh bakteri baik untuk melindungi usus dari bakteri patogen (bakteri penyebab sakit).Sel epitel dan mukosa usus juga sehat sehingga penyerapan zat gizi optimal. Usus sehat juga meningkatkan produksi SCFA (IGF-1) untuk optimalkan pertumbuhan dan pembentukan tulang sehingga dapat mencegah stunting. Saluran cerna yang sehat sistem imun tubuh kuat sehingga tidak mudah sakit, metabolisme lemak dan kalori berlangsung optimal sehingga menurunkan risiko kegemukan/obesitas profil lipid, gula darah, kolesterol pun turut membaik. 

Apa Fungsi Usus?

Hampir seluruh zat gizi diserap melalui usus, jadi anak akan mendapatkan gizi optimal dari makanan yang mereka konsumsi saat usus dalam kondisi sehat. Zat gizi utama yang diserap usus yakni zat besi, protein, karbohidrat, dan lemak, zat gizi tersebut sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak.

Usus juga berfungsi untuk membuang limbah dari tubuh, sehingga membantu menjaga kesehatan hati. Sistem kekebalan tubuh 70% berasal dari usus. Asam lemak rantai pendek (SCFA (IGF-1)) yang diproduksi oleh mikrobiota usus berfungsi sebagai neurotransmitter yang menghubungkan mikrobiota dengan otak dalam meregulasi sistem imun tubuh. Neurotransmitter ini juga diketahui dapat memicu produksi serotonin di usus. Serotonin memiliki peran penting pada siklus bangun-tidur dan suasana hati. Hormon serotonin dapat meningkatkan suasana hati dan menjaga kesehatan mental (sehingga terhindar dari depresi).

Sumber:

Foto: https://engineering.stanford.edu/magazine/future-gut-microbiome

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *