Sayuran Beku Yang Katanya Tidak Bergizi, Benarkah?

Tak sedikit orang yang berpendapat bahwa sayuran beku kurang bergizi bila dibandingkan dengan sayuran segar, namun penelitian menunjukkan bahwa kedua bentuk sayuran tersebut mengandung jumlah vitamin dan mineral yang hampir sama. Melansir data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, 95,5% Masyarakat Indonesia kurang konsumsi serat. Padahal ahli menyarankan untuk konsumsi serat hingga 35 gram sehari dari berbagai bentuk.

Saat di pasar swalayan, kita temukan ada banyak ragam sayur dan buah mulai dari yang segar, beku, hingga olahan. Apakah kandungan gizi dari sayur dan buah bentuk segar dan beku sama?

Melansir situs Verywell, menurut Michael Laguros, MS, RD, seorang ahli gizi dari Texas A&M AgriLife Extension Service, sayuran dan buah dalam bentuk segar maupun beku pada dasarnya memiliki kandungan gizi yang sebanding.

Rahasia sayuran beku tetap menyehatkan

Sayuran mengandung zat gizi seperti serat, potassium, vitamin A dan C yang membantu melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Sayuran beku yang tersedia secara komersial, dipanen pada tingkat kematangan optimal, lalu direbus, kemudian dibekukan dengan cepat sehingga dapat menjaga kualitas gizi yang ada di dalamnya.

Pada dasarnya, sebelum dibekukan, sayuran tersebut mengalami proses blansir (proses merendam sebentar dalam air mendidih) untuk menghentikan enzim pada sayuran agar tidak terus mematangkan produk atau merusak produk seiring berjalannya waktu.

Proses blansir ini merupakan kunci. Proses ini juga dapat membantu menghilangkan bakteri yang ada pada sayuran serta menonaktifkan enzim yang bisa merusak kandungan gizi, tekstur dan rasa pada sayuran. Setelah diblansir, sayur akan dimasukkan ke dalam air es untuk menghentikan proses pemasakan, lalu dikeringkan, dan dibekukan.

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui waktu blansir yang tepat pada berbagai sayuran. Hal ini untuk meminimalkan kehilangan gizi serta untuk menonaktifkan enzim, sehingga dapat memastikan sayuran tidak terlalu masak/matang. Seperti misalnya, kuntum kembang kol membutuhkan waktu 3 menit dalam air mendidih, sedangkan onion ring hanya membutuhkan waktu 10 hingga 15 detik.

Jika kita mengonsumsi sayuran segera setelah dipanen tentu lebih baik, karena kandungan gizi didalamnya masih optimal. Namun, sebenarnya jika kita makan sayuran beku juga sama saja, karena sebagian besar sayuran beku hanya kehilangan sedikit gizi setelah diproses,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *