Banyak orang tua fokus mengajarkan anak makan makanan yang menyehatkan— tapi lupa satu hal penting lainnya yakni makan aman. Padahal, makan makanan menyehatkan bisa jadi berbahaya bila tidak diolah dan disimpan dengan benar. Mengajarkan keamanan pangan (food safety) sejak dini membantu anak tumbuh jadi pribadi yang peduli kebersihan dan kesehatan.
Mengapa Anak Perlu Belajar Keamanan Pangan?
Menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO, setiap tahun ada jutaan kasus keracunan makanan di dunia, dan anak-anak termasuk kelompok paling rentan. Di Indonesia, data Badan POM menunjukkan banyak kasus diare anak yang disebabkan oleh makanan yang tidak higienis — misalnya nasi basi, tangan kotor, atau air mentah. Jadi, mengajarkan keamanan pangan bukan sekadar kebersihan dapur, tapi membangun kebiasaan hidup sehat sejak kecil.
5 Prinsip Dasar Keamanan Pangan dari WHO “Five Keys to Safer Food”
Moms bisa jadikan 5 prinsip ini sebagai panduan sederhana untuk anak:
1. Jaga kebersihan
Ajarkan anak:
- Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan membantu di dapur.
- Gunakan celemek kecil dan lap tangan bersih.
- Jangan bermain dengan hewan peliharaan saat menyiapkan makanan.
Aktivitas seru: Ajak anak menyanyi lagu pendek selama 20 detik saat cuci tangan (misalnya lagu favoritnya).
2. Pisahkan makanan mentah dan matang
Anak bisa belajar konsep “jangan campur mentah dengan matang”.
Contohnya:
- Sendok bekas ayam mentah tidak boleh digunakan untuk menyendok nasi.
- Gunakan talenan berbeda: satu untuk sayur, satu untuk daging.
- Simpan makanan mentah di rak bawah kulkas, makanan matang di rak atas.
Ceritakan dengan perumpamaan:
“Bakteri dari ayam mentah bisa pindah ke makanan lain seperti monster kecil tak terlihat!”
3. Masak makanan hingga benar-benar matang
Makanan harus dimasak sampai matang, terutama daging, telur, atau ikan.
Ajarkan anak:
- Warna makanan berubah saat matang (ayam tidak lagi merah muda).
- Bau makanan juga bisa jadi tanda sudah matang.
Eksperimen aman: Saat masak telur, ajak anak lihat perbedaan tekstur antara telur setengah matang dan matang sempurna.
4. Simpan makanan pada suhu aman
Ajarkan anak:
- Makanan tidak boleh dibiarkan di meja lebih dari 2 jam.
- Makanan panas harus disimpan hangat, makanan dingin harus di kulkas.
- Sisa makanan harus disimpan rapi dalam wadah tertutup.
Permainan edukatif:
Gunakan gambar kulkas dan meja makan — biarkan anak menempelkan stiker makanan yang “boleh disimpan” atau “harus dimakan segera”.
5. Gunakan air dan bahan yang aman
Ajarkan bahwa:
- Air minum harus direbus atau berasal dari sumber bersih.
- Cuci sayur dan buah sebelum dimakan.
- Hindari makanan yang sudah berjamur, berbau, atau warnanya berubah.
Kegiatan keluarga:
Ajak anak membantu mencuci buah sambil belajar mengenali mana yang masih segar dan mana yang mulai rusak.
Daftra Pustaka:
- World Health Organization (WHO). Five Keys to Safer Food Manual, 2023.
- Food and Agriculture Organization (FAO). Food Safety for Children and Families, 2024.
- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI). Panduan Keamanan Pangan Rumah Tangga, 2023.
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Food Safety for Kids, 2022.
- Kementerian Kesehatan RI. Modul Edukasi PHBS Anak Sekolah, 2023.
Photo by Daria Obymaha: https://www.pexels.com/photo/little-girl-cooking-1684032/