Bagi orang tua, terutama ibu baru, mengamati kotoran bayi bisa menjadi alarm kesehatan yang sederhana namun penting. Salah satu cara yang sering digunakan dokter untuk menilai kesehatan pencernaan adalah Skala Feses Bristol (Bristol Stool Chart). Skala ini awalnya dikembangkan untuk orang dewasa, namun dapat menjadi panduan praktis bagi orang tua dalam memahami pola buang air besar (BAB) bayi.
Apa Itu Skala Feses Bristol?
Skala Bristol adalah sistem klasifikasi bentuk feses menjadi 7 tipe, mulai dari sangat keras (tipe 1) hingga sangat cair (tipe 7). Bentuk feses mencerminkan waktu transit usus dan kondisi pencernaan:
- Semakin keras → transit lebih lambat, bisa tanda konstipasi.
- Semakin cair → transit lebih cepat, bisa tanda diare atau iritasi usus.
Skala Bristol pada Bayi

Tipe 1–2: Keras (Konstipasi)
- Ciri: Bentuk terpisah seperti kelereng kecil (tipe 1), atau bergumpal memanjang dan keras (tipe 2).
- Makna: Transit usus sangat lambat → tanda sembelit. Pada bayi, biasanya terjadi saat kurang cairan, transisi ke MPASI, atau ada gangguan pencernaan.
- Kapan perlu khawatir? Bila bayi mengejan keras, menangis kesakitan saat BAB, atau feses mengandung darah segar akibat robekan anus.
Tipe 3–4: Normal/Sehat
- Ciri:
- Tipe 3 → berbentuk panjang dengan retakan di permukaan.
- Tipe 4 → berbentuk memanjang, halus, lembut.
- Makna: Transit usus ideal, feses normal. Pada bayi ASI, bentuknya biasanya lebih lembek (mendekati tipe 5), sedangkan bayi formula atau MPASI cenderung tipe 3–4.
- Artinya: Kondisi pencernaan sehat, asupan cairan cukup, dan pola makan seimbang.
Tipe 5: Lembek (Normal untuk Bayi ASI)
- Ciri: Gumpalan lembek dengan tepi jelas, mudah keluar.
- Makna: Normal untuk bayi ASI eksklusif, karena ASI mudah diserap dan feses menjadi lembut. Tidak perlu khawatir bila bayi tampak nyaman.
Tipe 6: Cair/Lembek (Diare Ringan)
- Ciri: Potongan lembek, tepi tidak jelas, agak cair.
- Makna: Transit usus lebih cepat dari normal, bisa tanda intoleransi makanan, infeksi ringan, atau efek obat. Pada bayi ASI, kadang normal jika feses lebih encer dari biasanya, selama bayi aktif dan berat badan naik baik.
Tipe 7: Sangat Cair (Diare)
- Ciri: Hampir seluruhnya cair, tanpa gumpalan padat.
- Makna: Diare. Pada bayi berbahaya karena mudah menyebabkan dehidrasi.
- Waspada jika: frekuensi >6 kali/hari, bayi tampak lesu, mulut kering, jarang pipis, atau ada darah/lendir. Segera bawa ke dokter.
Tips Praktis untuk Orang Tua
- Perhatikan kombinasi: bentuk, warna, frekuensi, dan kondisi bayi (nyaman atau rewel).
- ASI eksklusif: feses biasanya tipe 5 (lembek, berbiji), normal meski frekuensi jarang (1–2 kali/minggu).
- Bayi formula/MPASI: cenderung tipe 3–4, lebih padat.
- Kapan ke dokter?
- Feses tipe 1–2 terus-menerus → konstipasi.
- Feses tipe 6–7 berulang → diare, risiko dehidrasi.
- Feses dengan darah, lendir berlebihan, putih pucat, atau hitam di luar mekonium.
Skala Bristol membantu orang tua menilai apakah kotoran bayi normal atau perlu perhatian medis. Normalnya, bayi ASI memiliki feses lembek (tipe 5), sedangkan bayi formula/MPASI cenderung tipe 3–4. Feses yang terlalu keras (tipe 1–2) atau terlalu cair (tipe 6–7) harus diwaspadai, apalagi bila disertai gejala lain.
Dengan memahami pola ini, ibu dapat lebih percaya diri memantau kesehatan bayi, dan tahu kapan harus berkonsultasi dengan tenaga medis.
Daftar Pustaka
- Lewis SJ, Heaton KW. Stool form scale as a useful guide to intestinal transit time. Scand J Gastroenterol. 1997;32(9):920–924.
- Baker SS, Liptak GS, Colletti RB, et al. Constipation in infants and children: Evaluation and treatment. J Pediatr Gastroenterol Nutr. 1999;29(5):612–626.
- Tabbers MM, DiLorenzo C, Berger MY, et al. Evaluation and treatment of functional constipation in infants and children: Evidence-based recommendations from ESPGHAN and NASPGHAN. J Pediatr Gastroenterol Nutr. 2014;58(2):258–274.
- American Academy of Pediatrics (AAP). “Stool Color and Consistency in Infants.” HealthyChildren.org.
- National Health Service (NHS UK). “Your Baby’s Poo: What’s Normal and What Isn’t.” 2022.





