Tak jarang kita dibuat takjub dengan tingkah laku balita. Balita sangat cepat belajar. Mereka menyerap informasi baru seperti spons — mulai dari meniru kata-kata, mengenali wajah, hingga mencoba hal-hal baru setiap hari. Tapi tahukah Bu? Proses perkembangan otak sebenarnya sudah dimulai sejak bayi masih dalam kandungan!
Sejak dalam kandungan, sel-sel otak bayi berkembang sangat cepat. Setelah lahir, otak terus tumbuh sembari menstimulasi anak untuk mengasah kemampuan motorik seperti keseimbangan dan koordinasi. Lalu di usia 1–3 tahun, otak balita berkembang pesat dalam hal kemampuan berpikir dan memahami — atau yang disebut kemampuan kognitif.
Nah, di masa “emas” pertumbuhan otak ini, zat gizi berperan sangat penting. Kekurangan asupan gizi tertentu bisa berdampak pada daya ingat, fokus, dan kemampuan belajar anak di kemudian hari. Yuk, kenali zat gizi dan makanan terbaik untuk bantu otak si kecil berkembang optimal!
Zat gizi Penting untuk Otak Anak
Menurut American Academy of Pediatrics, berikut adalah zat gizi yang penting untuk mendukung perkembangan otak anak:
- Kolin – penting untuk fungsi otak dan memori.
- Folat – membantu pembentukan sel otak baru.
- Iodium – diperlukan untuk hormon tiroid dan perkembangan saraf.
- Zat besi – mencegah anemia dan menunjang fungsi belajar.
- Asam lemak omega-3 – mendukung koneksi antar sel otak.
- Protein – bahan dasar pembentuk sel tubuh dan otak.
- Vitamin A, D, B6, B12 – penting untuk saraf dan daya tahan tubuh.
- Seng (zinc) – membantu perkembangan kognitif dan memori.
Makanan Terbaik untuk Perkembangan Otak Balita
Tidak ada satu “superfood” yang bisa menjamin anak jadi jenius, tapi kombinasi makanan bergizi bisa membantu otak tumbuh optimal. Berikut beberapa pilihan terbaik yang bisa kamu sajikan di rumah:
1. Telur
Telur kaya kolin, vitamin B12, dan protein — semua penting untuk fungsi otak. Dua butir telur sehari bisa memenuhi kebutuhan kolin anak usia di bawah 8 tahun. Mudah diolah jadi telur dadar, telur rebus, atau campuran MPASI.
2. Ikan dan Makanan Laut
Ikan seperti salmon, nila, udang, dan kepiting kaya akan omega-3, iodium, dan zat besi. Hindari ikan tinggi merkuri seperti tuna besar atau ikan todak. Cukup sajikan porsi kecil (sekitar 30 gram) dua hingga tiga kali seminggu untuk anak di bawah 3 tahun.
3. Sayuran Hijau
Bayam, kale, dan sawi bukan hanya untuk orang dewasa! Sayuran hijau mengandung folat dan zat besi yang penting bagi memori dan kemampuan belajar anak. Kalau anak sulit makan sayur, coba campur dalam smoothie buah atau saus pasta.
4. Daging Sapi Tanpa Lemak
Daging sapi kaya zat besi dan seng, dua zat gizi yang mendukung fokus dan energi otak. Jika anak vegetarian, bisa diganti dengan burger dari kacang hitam atau kedelai.
5. Yogurt
Yogurt tanpa gula mengandung protein, zinc, kolin, dan iodium. Iodium penting untuk pembentukan hormon tiroid yang berpengaruh pada perkembangan otak. Bisa disajikan dengan buah potong sebagai camilan sehat!
6. Kacang dan Biji-Bijian
Kacang, biji, dan selai kacang mengandung protein dan zinc yang mendukung pertumbuhan otak dan memori jangka panjang. Untuk anak kecil, hindari kacang utuh (karena risiko tersedak). Sebaiknya gunakan selai kacang yang agak encer supaya anak lebih mudah memprosesnya.
7. Kacang-Kacangan (Beans)
Kacang merah, pinto, dan kedelai kaya akan protein, zat besi, folat, dan omega-3. Sangat cocok sebagai sumber protein untuk anak vegetarian atau yang kurang suka daging.
Makan makanan bergizi seimbang, tidur cukup, dan stimulasi seperti bermain, membaca, atau bernyanyi bersama adalah kombinasi sempurna untuk mendukung perkembangan otak anak. Ingat, yang penting adalah konsistensi dan berikan variasi gizi setiap hari.
Photo by Tatiana Syrikova: https://www.pexels.com/photo/girl-holding-yellow-plastic-cup-full-of-macaroni-3933271/