Sebenarnya suplemen atau multivitamin tidak diperlukan selama anak berstatus gizi sehat atau normal. Para ahli sepakat, sebaiknya anak mendapatkan kebutuhan vitamin dan mineral dari mengonsumsi makanan yang seimbang dan menyehatkan, seperti:
- Susu dan produk olahannya seperti keju dan yoghurt
- Buah-buahan kaya warna dan sayuran hijau
- Protein seperti daging ayam, daging sapi, ikan dan telur
- Karbohidrat seperti nasi putih, nasi merah, kentang.
Ketika anak menjadi suka pilih-pilih makanan, bukan berarti mereka menderita kekurangan gizi. Banyak jenis pangan seperti sereal sarapan pagi, susu dan jus jeruk diperkaya dengan nutrisi penting yang dibutuhkan anak seperti vitamin B komplek, vitamin D, kalsium dan zat besi. Jadi sebenarnya, anak sudah mendapatkan cukup vitamin dan mineral dari yang Moms pikirkan.
Pemberian suplemen atau multivitamin tanpa saran dokter bukan berarti tidak mendatangkan risiko. Pemakaian yang tidak sesuai malah akan menjadi racun bagi anak.
Sumber:
- Should I give multivitamins to my preschooler? https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/expert-answers/multivitamins/faq-20058310 Diakses pada 14 mei 2019
- Appetite slump in toddler. https://www.aboutkidshealth.ca/Article?contentid=637&language=English Diakses pada 14 Mei 2019
- Vitamins for Kids: Do Healthy Kids Need Supplements? https://www.webmd.com/parenting/guide/vitamins-for-kids-do-healthy-kids-need-vitamins#1 Diakses pada 14 Mei 2019
Foto oleh Polina Tankilevitch: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-wanita-kesehatan-obat-3873209/