Satu dari Dua Orang di Indonesia Kekurangan Vitamin Ini

Tinggal di negara tropis dengan limpahan sinar matahari yang luar biasa ternyata masih membuat sebagian orang Indonesia mengalami kekurangan vitamin D. Vitamin D adalah salah satu vitamin larut lemak yang juga dikenal dengan nama kalsiferol. Normalnya, kadar vitamin D dalam darah berkisar 30-100 ng/ml dan dikatakan mengalami defisiensi jika kadar vitamin D dalam darah < 20 ng/ml.

Ada 2 faktor penyebab seseorang menderita kekurangan vitamin D yaitu kurang paparan sinar matahari dan kurangnya asupan vitamin D. Gaya hidup Masyarakat yang cenderung menhindari sinar matahari menjadi penyebab kurangnya paparan sinar matahari di kulit. Penggunaan pelindung tubuh seperti topi, payung, pakaian Panjang hingga pnggunaan tabir surya (> 30 SPF) membuat kulit tidak bisa mensintesis sinar matahari.

Vitamin D sudah banyak diteliti dan disimpulkan sebagai vitamin yang tidak hanya penting untuk membantu pembentukan tulang namun juga berperan pada berbagai proses di dalam tubuh. Dalam Instagram dr. Mesty Ariotedjo disebutkan, kekurangan vitamin D dapat menurunkan imunitas tubuh sehingga mudah terserang penyakit. Penyakit infeksi saluran nafas seperti batuk pilek, diare hingga muntah dapat dengan mudah menyerang. Tak hanya itu, kekurangan vitamin D juga berkaitan dengan kejadian autoimun, alergi dan depresi.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan AAP dalam sehari anak dengan usia > 1 tahun dan orang dewasa membutuhkan 600 IU vitamin D. Vitamin D  yang berasal dari makanan sendiri dibagi menjadi tiga yaitu sumber asli, makanan yang difortifikasi dan suplemen. Makanan sumber asli yang mengandung vitamin D dalam jumlah besar contohnya ASI, ikan kaya minyak seperti salmon, tenggiri, makarel, dan dalam jumlah kecil terdapat di kuning telur, jamur, hati sapi, tahu dan tempe. Untuk makanan yang difortifikasi vitamin D, variasinya juga sangat banyak mulai dari sereal, roti, yogurt, keju, margarin, susu, jus jeruk, dan lainnya.

Suplementasi vitamin D juga dianjurkan agar kebutuhan vitamin D tercukupi, dan dianjurkan mengonsumsi vitamin D setelah makan. Vitamin D adalah jenis vitamin larut lemak, sehingga makanan berlemak dapat membantu meningkatkan proses penyerapan  vitamin D hingga 50% di dalam usus.

Foto oleh Anna Shvets: https://www.pexels.com/id-id/foto/pil-obat-terisolasi-dengan-latar-belakang-kuning-3683096/

,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *