Anak sering sembelit Bu? Lakukan Ini untuk Meringkannya

Bu, apakah anak Anda sering mengalami sembelit? Ya, masalah sembelit memang biasa terjadi pada masa kanak-kanak, terutama ketika mereka berusia sekitar 2-3 tahun saat dilatih cara buang air besar di toilet.

Perlu kita tahu Bu, anak dikatakan mengalami sembelit atau sembelit bila terjadi  beberapa hal berikut ini: 

  • Anak tidak dapat buang air besar setidaknya tiga kali dalam satu minggu
  • Feses atau tinja sulit didorong untuk keluar karena seringkali berukuran besar
  • Tinja yan keluar seperti ‘kotoran kelinci’ atau berukuran kecil-kecil.

Nah, jika anak mengalami sembelit, ia akan merasa kesulitan untuk buang air besar. Alhasil, akan terjadi seperti ‘lingkaran setan’ dimana anak akan merasakan semakin sakit dan semakin sering yang akan dia tahan. Dengan kata lain, semakin sering dia mengalami sembelit, semakin sakit pula yang dia rasakan.

Kenapa sembelit terjadi?

Lalu, kenapa anak mengalami sembelit?  Nah, berikut ini beberapa hal yang memicu anak mengalami sembelit, di antaranya adalah:

  • Anak kurang mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti buah dan sayuran
  • Anak kurang cukup minum
  • Anak mengalami masalah dengan toilet training
  • Anak mengalami kecemasan tentang sesuatu hal, misalnya karena pindah rumah atau hadir/lahirnya bayi atau adik bayi.

Karena itu, ibu perlu mencari tahu penyebab anak mengalami sembelit.

Cara mengobati sembelit

Jika ibu mendapatkan anak mengalami sembelit, sebaiknya bawa ia ke dokter. Tentunya penanganan kasus sembelit tergantung apda usia anak. Semakin lama anak mengalami sembelit, semakin sulit ia untuk kembali normal. Jadi sebaiknya Bu segera mendapatkan bantuan sejak dini.

Obat pencahar seringkali direkomendasikan untuk anak yang sulit buang air besar. Selain itu juga, dilakukan perubahan pola makan dan gaya hidup. Mungkin butuh beberapa waktu pengobatan ini bisa berhasil. Namun perlu diperhatikan juga pemakaian obat pencahar ini.

Setelah sembelit dapat ditangani, dokter mungkin masih menyarankan agar anak terus minum obat pencahar untuk beberapa waktu. Ini dilakukan untuk memastikan feses atau tinjanya cukup lunak secara dapat didorong keluar secara teratur kembali.

Referensi:

https://www.nhs.uk/conditions/pregnancy-and-baby/constipation-and-soiling/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5774595/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *