Sebenarnya tidak banyak penelitian yang mengungkap secara langsung tentang dampak makan sambil berdiri terhadap kesehatan tubuh.
Makan sambil berdiri bisa dikatakan lebih tren, nggaya dan modern bila dibandingkan dengan makan sambil duduk. Bahkan dibeberapa pesta pernikahan, acara seminar, atau party lainnya juga lebih memilih menjamu tamunya dengan berdiri. Cara ini biasanya ditempuh karenajumlah tamu sangat banyak, sehingga bisa menghemat ruangan. Tamu undangan akan berdiri dari awal sampai akhir acara, termasuk saat waktunya makan, tamu akan makan sambil berdiri.
Adakah bahaya saat kita makan sambil berdiri?
Journal of Consumer Research (2019) mengungkap makanan yang dimakan sambil berdiri rasanya tidak lezat. Saat makan dalam posisi berdiri, peserta menilai rasa makanan dan minuman tidak lezat, kurang disukai. Dampaknya, peserta makan dengan jumlah sedikit. Dalam jurnal tersebut disebutkan bahwa postur tubuh mempengaruhi persepsi rasa. Dalam kanal newsroom usf.edu diketahui, memegang makanan dengan postur berdiri selama beberapa saat akan memicu stres fisik dan akhirnya mematikan selera.
Makan dan stres
Berdiri, bahkan hanya untuk beberapa menit dapat memicu stres menurut Journal of Consumer Research. Dan berdiri membuat indera pengecap tidak bekerja secara optimal.
Efek gravitasi mendorong darah mengalir ke area tubuh yang lebih rendah, dan membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah kembali ke area atas tubuh. Hal ini menyebabkan peningkatkan detak jantung, dan mengaktifkan hypothalamic-pituitary adrenal (HPA) axis sehingga memicu peningkatkan jumlah hormon stres kortisol. Reaksi yang saling berhubungan ini dapat menurunkan sesitivitas sensori dan berdampak pada evaluasi rasa makanan dan minuman, persepsi suhu makanan dan volume konsumsi keseluruhan.
Dalam sebuah penelitian membagi dua kelompok peserta. Peserta pertama diberi brownies dari toko kue dengan brownies terlezat. Brownies dari toko kue tersebut terkenal dengan rasa lezatnya. Hasil menunjukkan, peserta yang makan sambil duduk mengungkap bahwa rasa brownies sangat lezat. Namun peserta yang makan sambil berdiri menilai rasa bwronies tersebut biasa saja. Bahkan saat baker mengubah resep browmies tersebut dengan menambahkan ¼ cup garam, peserta yang makan sambil berdiri tidak dapat memerasakan rasa asin pada brownies.
Makan sambil berdiri membuat perut kembung
Menurut Peyton Berookim, MD, FACG, a board-certified gastroenterologist at the Gastroenterology Institute of Southern California dalam situs Livestrong mengungkap. Saat makan sambil berdiri maka darah akan berkumpul di kaki akibat dari gaya gravitasi. Hal ini dapat mengurangi aliran darah ke usus yang sangat dibutuhkan untuk pencernaan. Hal ini akan menyebabkan pencernaan menjadi tidak optimal dan bisa memicu kembung. Makan sambil berdiri juga membuat Anda makan terburu-buru sehingga tidak bisa menikmati makanan tersebut.
Memicu makan lebih banyak
Seperti yang kita tahu, seseorang yang makan sambil berdiri memiliki kecenderungan makan lebih cepat dan lebih aktif bergerak, hal ini memicu pencernaan untuk bekerja lebih cepat dan membuat Anda lapar lebih cepat. Sehingga keinginan untuk makan meningkat.
Foto oleh Andrea Piacquadio: https://www.pexels.com/id-id/foto/woman-in-purple-makan-3811663/