Anak balita sangat menyukai bermain dengan teman sebayanya. Ia akan lebih senang lagi jika dikenal teman-temannya, rasa percaya dirinya tumbuh, sementara itu rasa egonya juga tinggi. Tak heran, ketika bermain bersama tiba-tiba bertengkar, ada yang menangis karena ingin pinjam mainan temannya namun tidak dikasih, ada yang marah mainannya tidak boleh dipegang. Agar kemampuan sosialisasi anak tumbuh baik, maka ada beberapa tips yang dapat dilakukan :
- Anjurkan anak agar mengikuti aturan permainan. Misal harus bergiliran dalam bermain perosotan. Katakan jika tidak mau bergantian nanti temanmu tidak mau main bersama lagi.
- Ajarkan memulai dengan pembicaraan kecil agar tidak pasif dalam pergaulan. Misal tanyakan ke temannya “ Kamu suka main apa?” atau “Tukar mainan yuk”
- Contohkan anak untuk tersenyum dan menyapa temannya. Misal “ Itu ada temanmu, sapa yuk.. hai Zahra.. main yuk”
- Beri kesempatan bermain dengan teman-temannya agar ia lebih mandiri namun tetap didampingi. Katakan bahwa anda senang hari ini ia rukun bermain dengan temannya.
- Ajak anak melakukan permainan yang melibatkan lebih dari dua orang, yaitu permainan yang dapat merangsang kerjasama dalam menyelesaikan persoalan.
- Dengarkan keluhannya mengenai anak lain. Misal “Mah, Rio nakal, masa katain Maya Gendut!”. Berikan saran bagaimana menghadapi masalah sosialisasi seperti ini, misal “Kalo kamu dibilang gendut, jangan marah. Bilang saja begini “Biar saja gendut, yang penting aku sehat, kuat, dan cepat besar!” .
- Beri contoh bagaimana bermain dengan rukun, mau berbagi, dan saling menyayangi dengan teman melalui cerita dalam buku atau dengan peragaan boneka. Felanesa
Foto oleh cottonbro studio: https://www.pexels.com/id-id/foto/gadis-berbaju-merah-memainkan-balok-kayu-3662667/