Salah satu dari banyak jenis bahan tambahan pangan adalah maltodekstrin. Maltodekstrin termasuk bahan tambahan pangan yang sudah masuk dalam daftar Generally Recognized as Safe (GRAS) atau umumnya diakui aman.
Maltodekstrin dibuat dari proses hidrolisis oleh enzim atau asam dari pati tapioka, jagung, gandum, kentang atau beras. Meskipun berasal dari tanaman, namun maltodesktrin melalui banyak sekali proses pengolahan.
Bentuk maltodekstrin adalah bubuk berwarna putih, umumnya hambar dan banyak digunakan oleh pabrik makanan untuk meningkatkan rasa, kepadatan dan masa simpan produk. Industri pangan menggunakan maltodekstrin untuk mengentalkan sehingga menyatukan semua bahan; meningkatkan flavor dan tekstur; membantu mengawetkan makanan dan meningkatkan masa simpan; mengganti gula atau lemak pada pangan olahan rendah kalori.
Dikutip dari majalah Foodreview Indonesia,berikut pemanfaatan maltodekstrin dalam produk pangan di antaranya pada produk roti digunakan sebagai pengganti gula atau lemak; pada produk pangan beku untuk mengikat air, sehingga dapat mempertahankan produk pangan beku selama penyimpanan; untuk pangan rendah kalori; untuk melembutkan dan pengental; dan sebagai filler dalam produk susu bubuk. Maltodekstrin juga dapat digunakan sebagai pelindung pada hard candy karena memiliki sifat higroskopis yang rendah. Maltodesktrin juga dipergunakan dalam proses pembuatan perisa sehingga pelarutan dan pengenceran serta penyimpanan perisa akan lebih stabil. Beberapa jenis pangan yang menggunakan maltodekstrin di antaranya pasta, sereal siap masak, pengganti daging, baked goods, salad dressing, makanan beku, sup, manisan dan permen, minuman berenergi.
Badan POM RI menggolongkan maltodekstrin sebagai bahan aditif pangan yang aman digunakan sesuai standar, Demikian juga The Food and Drug Administration (FDA) atau BPOM-nya negara Amerika yang melabeli ‘aman’ penggunaan maltodekstrin sebagai bahan tambahan pangan.
Maltodeksstrin tidak memiliki nilai gizi, dan termasuk ke dalam jenis karbohidrat yang mudah dicerna, cepat diubah menjadi energi, dan menngkatkan kadar gula darah dengan cepat. Bagaimanapun maltodekstrin hanya sebagai bahan tambahan pangan, penggunaannya sedikit dan jumlah yang terkandung dalam makanan juga sangat kecil. Jadi tidak akan berdampak signifikan pada asupan karbohidrat dan kesehatan Anda secara keseluruhan. jadi, boleh-boleh saja mengonsumsi pangan yang mengandung maltodesktrin, asal tidak berlebihan.
Terlalu banyak mengonsumsi pangan mengandung bahan tambahan (zat aditif) juga tidak baik dan dapat menyebabkan masalah kesehatan. Jadi konsumsilah pangan beragam yang kaya karbohdrat komplek, protein, sayur, dan buah untuk mendukung Kesehatan Anda.
Apakah si kecil boleh mengonsumsi pangan mengandung maltodekstrin?
Batasi konsumsi produk olahan ultra proses, snack tinggi gula dan garam karena produk tersebut minim gizi dan menyebabkan masalah Kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.
Sumber:
https://www.medicalnewstoday.com/articles/322426#summary https://www.healthline.com/health/food-nutrition/is-maltodextrin-bad-for-me#how-its-made FOODREVIEW INDONESIA (VOL. XII/NO. 4 / April 2017),