BPA merupakan kepanjangan dari bisphenol A adalah bahan kimia industri yang digunakan untuk membuat plastik polikarbonat dan resin epoksi sejak 1950.
Plastik polikarbonat adalah bahan yang digunakan untuk membuat salah satunya peralatan yang bersentuhan makanan dan minuman seperti botol air, gelas minum, alat-alat rumah tangga lainnya.
Sedangkan resin epoksi digunakan untuk membentuk lapisan pelindung pada kaleng makanan dan minuman (pada pangan kaleng).
Yang menjadi kekhawatiran banyak pihak saat ini adalah potensi migrasi BPA dari wadah ke dalam makanan dan minuman yang bisa membahayakan kesehatan terutama kesehatan endokrin (hormon).
Kehadiran BPA sebelumnya sudah dilarang pada beberapa jenis kemasan, botol susu bayi, dan alat makan.
Bagaimana BPA bisa masuk ke dalam tubuh?
Tahukah anda bahwa sejumlah kecil BPA ini dapat berpindah dari bahan/wadah yang mengandung BPA ke dalam makanan dan minuman?
Bisphenol A yang terkandung dalam peralatan makan polikarbonat seperti wadah makan, botol air, botol bayi, atau food container lainnya dapat larut ke dalam makanan dan minuman. Termasuk BPA yang terkandung dalam lapisan pelindung resin epoksi pada makanan kaleng.
Tingkat pelepasan (leaching) BPA dari wadah polikarbonat ke dalam pangan ini lebih banyak disebabkan karena suhu makanan dan minuman daripada usia wadah.
Bagaimana mengurangi paparan BPA?
- Hindari menggunakan wadah plastik polikarbonat saat memanaskan dengan microwave.
- Hindari wadah plastik daur ulang dengan kode 3 dan 7 karena mungkin mengandung BPA
- Kurangi konsumsi pangan kaleng.
- Jika memungkinkan lebih baik gunakan gelas kaca, porcelain, atau wadah stainless steel untuk pangan panas dan cair.
- Pilih botol bayi yang bebas BPA.
Sumber:
https://www.niehs.nih.gov/health/topics/agents/sya-bpa/index.cfm
Foto oleh mali maeder: https://www.pexels.com/id-id/foto/botol-plastik-aneka-802221/
