Pada umumnya gigi susu mulai tumbuh sejak bayi berusia 6 bulan, namun ada sebagian yang lebih cepat atau sebaliknya terlambat. Ibu tidak perlu khawatir jika gigi bayi anda tumbuh lebih cepat atau lambat, karena kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu status gizi, hormonal, atau faktor keturunan. Makanan yang dikonsumsi sejak masa kehamilan sampai anak diberi MPASI perlu diperhatikan untuk mendukung pembentukan giginya. Sumber makanan yang dapat mendukung pertumbuhan gigi adalah yang mengandung tinggi protein (seperti ikan, kacang-kacangan, tempe , tahu), fosfat dan kalsium (seperti susu dan produk olahannya: keju, yoghurt), vitamin A, C dan D (pada sayuran dan buah).
Gigi pertama yang muncul adalah dua gigi seri rahang bawah, disusul gigi seri rahang atas, kemudian dua gigi pendamping seri. Sampai dengan lengkap semua berjumlah 20 gigi, yaitu 10 gigi rahang atas dan 10 gigi rahang bawah, pada saat anak berusia sekitar 2,5 tahun. Gigi susu ini berperan dalam membantu pencernaan anak, pengucapan, dan estetika. Gejala tumbuh awal pada anak beragam, ada yang tidak ada gejala sama sekali, ada yang naik suhu tubuhnya, gatal pada gusi sehingga sering menggigit, dan gusi bengkak sehingga anak sering ngeces (keluar air liur), serta kurang nafsu makan.
Perawatan pada gigi yang tumbuh belum lengkap cukup dengan dilap dengan kasa atau kapas basah. Berikan minum air putih setiap habis makan dan minum susu, jus, atau ASI. Sedangkan perawatan pada gigi anak balita yang sudah mulai lengkap, sikat giginya 2 kali sehari menggunakan sikat dan pasta gigi khusus anak, dan kumur dengan air matang. Mengajarkan kepada anak menggosok gigi secara benar dan teratur dapat mendukung perkembangan dan kesehatan gigi susu dan pertumbuhan gigi tetap mereka dikemudian hari. Felanesa