Banyak orang Indonesia yang kurang konsumsi protein hewani. Meskipun hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2022, konsumsi protein per kapita masyarakat Indonesia sudah berada di atas standar kecukupan konsumsi protein nasional yaitu 62,21 gram, namun masih cukup rendah untuk protein sumber hewani yaitu kelompok ikan/udang/cumi/kerang 9,58 gram, daging 4,79 gram, telur dan susu 3,37 gram.
Sudah pula kita ketahui, bahwa konsumsi protein hewani dapat mencegah stunting yang menjadi program percepatan Kementerian Kesehatan dalam penurunan stunting di Indonesia. Protein hewani adalah salah satu zat gizi berupa protein yang berasal dari bahan makanan lauk hewani yang terdapat di sekitar kita, ada banyak sekali jenisnya, misalnya berbagai jenis ikan baik dari ikan laut, sungai maupun tempat lainnya (kakap, gurami, kembung, nila, patin, lele, haruan/gabus dll), belut, berbagai jenis telur (ayam, bebek, puyuh, angsa), ada hati, ayam, bebek, angsa, burung dan unggas lainnya, bisa berasal dari daging baik daging sapi, kambing, domba rusa, kerbau, babi dan lain sebagainya.
Protein hewani sangat dibutuhkan oleh anak untuk tumbuh kembang. Menurut Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH dalam acara temu wartawan di Jakarta (30/5/2024), di 2 tahun pertama kehidupan anak adalah fase pertumbuhan cepat, pertambahan tinggi bisa mencapai 20 cm lebih dalam 2 tahun itu. Jika protein kurang, maka pertumbuhan tidak optimal. Lalu usia selanjutnya yakni > 2 tahun hingga masa sekolah, pertambahan pertumbuhan bisa 5-6 cm setahun. Lalu setelah pubertas juga pertumbuhannya naik lagi. Zat gizi yang dibutuhkan pada masa ini adalah protein hewani.
Badan kesehatan dunia merekomendasi konsumsi protein hewani untuk anak yakni daging ungags, ikan, atau telur harus dimakan setiap hari dan sesering mungkin. Ada bukti bahwa anak-anak yang makan telur dan daging pertumbuhan linearnya optimal. Konsumsi telur dikaitkan dengan penigkatan asupan energi,protein, asam lemak esensial, vitamin B12, vitamin D, fosfor, selenium, dan dengan Panjang badan yang lebih tinggi.
Mengapa harus protein hewani? Tubuh membutuhkan asam amino esensial dari asupan makanan. Sembilan di antara asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh terkandung dalam protein hewani. Jumlah asam amino esensial dalam protein hewani juga lebih banyak dibanding protein nabati. Protein hewani mengandung zat gizi yang tidak terdapat pada pangan nabati baik itu zazt gizi makro dan mikro. Protein hewani juga rendah kandungan anti-nutrien. Ada jenis pangan protein hewani yang mengandung IGF-1 yang bisa meningkatkan tinggi badan. Dan temuan terbaru membuktikan bahwa konsumsi protein dapat menurunkan obesitas secara metabolik tidak sehat (MUO).