Tak Main-Main, Ini Dampak Anemia pada Anak

Tahukah Bu jika anemia gizi besi atau anemia defisiensi besi (ADB) bisa menyerang anak dan mengganggu kecerdasannya?

Dalam sebuah jurnal yang diterbitkan oleh American Academy of Pediatrics terungkap, anak dengan ADB memiliki nilai matematika di bawah rata-rata bila dibanding dengan anak nomal. Penelitian ini melibatkan sekitar 5.500 anak berusia 6-16 tahun, dengan 3% dari mereka menderita ADB.

Anemia Defisiensi Besi (ADB) adalah anemia akibat kekurangan zat besi untuk sintesis hemoglobin (zat pengangkut oksigen ke jaringan tubuh) dan merupakan defisiensi nutrisi yang paling banyak pada anak serta menyebabkan masalah kesehatan yang paling besar di seluruh dunia terutama di Negara berkembang termasuk Indonesia.

Penyebab ADB pada anak

Anak dengan anemia bisa ditunjukkan dengan gejala badan lesu, pucat, mudah sakit, gampang pusing, dan detak jantung yang lebih cepat dari biasanya. Ada banyak faktor penyebab ADB namun yang paling utama adalah kurangnya zat besi dalam darah karena rendahnya asupan zat besi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi anak, selain itu berikut faktor pemicu terjadinya ADB pada anak:

  • ADB pada bayi seringkali disebabkan karena pada usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI atau pemberian ASI dihentikan lebih cepat. Padahal jumlah zat besi dalam ASI mampu memenuhi kebutuhan bayi 0-6 bulan serta mudah diserap bila dibandingkan oleh susu formula.
  • Penyebab ADB pada anak bisa terjadi karena anak terlalu berlebihan minum susu sapi atau susu formula yang tidak diperkaya zat besi, sehingga asupan dari pangan lain yang mengandung zat besi kurang optimal.
  • Pola makan anak kurang seimbang.
  • Adanya infeksi berulang/kronis baik yang disebabkan oleh bakteri, virus ataupun parasit.
  • Kehilangan zat besi berlebihan akibat perdarahan (contoh: infestasi cacing tambang),
  • Menstruasi berlebihan pada remaja puteri.

Hubungan ADB dan kecerdasan anak

Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan di Islamabad yang diterbitkan dalam Tropical Journal of Pharmaceutical Research (2015) menyatakan, ADB tidak hanya menurunkan aktivitas fisik dan mental anak tapi juga menurunkan peforma intelektual anak. Temuan dari penelitian ini menyimpulkan bahwa ADB berhubungan dengan rendahnya nilai peforma intelektual pada anak usia sekolah.

Selain itu, dampak kekurangan besi pada anak bisa memperlambat pertumbuhan percabangan sel oak (dendrit) sehingga hubungan antar sel otal kurang kompleks, hal ini menyebabkan penerimaan informasi menjadi lambat. Kekurangan zat besi juga dapat menghambat pembentukan selubung sel saraf (mielinisasi) sehingga dapat mengganggu penglihatan, pendengaran dan perilaku.

Dalam Indian Journal of Clinical Biochemistry disebutkan, anak dengan ADB berusia kurang dari 2 tahun tidak bisa mengejar (catch up) atau menyusul kemampuan anak normal (tidak ADB) meskipun telah diberikan suplementasi zat besi. Sedangkan pada anak dengan ADB yang berusia lebih dari 2 tahun cenderung memiliki kognitif dan prestasi sekolah yang kurang baik bila dibandingkan dengan anak normal. Namun, setelah suplementasi zat besi, anak tersebut biasanya mampu mengejar ketiggalan kognitif-nya setelah melakukan tes berulang namun tidak dengan prestasi sekolah.

Cara mencegah ADB

Usaha sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan mengonsumsi pangan mengandung zat besi. Ada banyak bahan pangan mengandung zat besi yang mudah sekali Ibu dapatkan, diantaranya adalah daging sapi, daging ayam, aayuran berdaun hijau seperti selada air, kangkung, brokoli, bayam hijau, buncis dan kacang-kacangan  Menurut Hikari Ambara Sjakti dalam tulisannya di situs Ikatan Dokter Anak Indonesia, Pemberian tambahan zat besi dianjurkan pula sejak bayi sampai usia remaja, diberikan sebagai usaha pencegahan terhadap anemia.

Jadi Bu, yuk cegah anak terkena ADB!

Sumber:

American Academy of Pediatrics https://pediatrics.aappublications.org/content/107/6/1381.long

Tropical Journal of Pharmaceutical Research http://www.bioline.org.br/pdf?pr15039

Indian Journal of Clinical Biochemistry http://medind.nic.in/iaf/t05/i2/iaft05i2p119.pdf

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *