Susu Pasteurisasi, Bantu Cukupi Kebutuhan Gizi Pada Masa MPASI

Salah satu pangan kaya sumber protein hewani adalah susu. Susu kaya gizi yang dapat membantu mencukupi kebutuhan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Badan kesehatan dunia atau WHO juga dalam ‘Pedoman Baru Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk Anak usia 6-23 bulan’ juga menyarankan pemberian susu untuk membantu melengkapi kebutuhan hidangan anak pada masa MPASI, terutama untuk anak usia 12 bulan ke atas.

dr. Radhian Amandito, Sp. A., Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak RS Pondok Indah dalam acara bincang-bincang edukatif ‘Ngopi Susu (Ngobrolin Pilihan Susu)’ di Jakarta (1/2/2024) dengan tema ‘Cermat Penuhi Kebutuhan Nutrisi Anak’ menerangkan, “1.000 HPK merupakan hari-hari krusial yang menjadi penentu kondisi kesehatan anak ke depannya sehingga harus mendapat perhatian lebih besar. Sebagai contoh, bayi usia 12-23 bulan membutuhkan sekitar 1.000 kalori per harinya. Ini baru kebutuhan gizi makro, belum zat gizi mikro lainnya seperti vitamin dan mineral. Dengan kata lain, selain makanan dengan gizi seimbang yang cukup jumlah dan kualitas, susu dibutuhkan untuk mengisi jumlah asupan gizi yang belum terpenuhi.”

Susu segar pasteurisasi sangat disarankan untuk anak terutama untuk melengkapi hidangan, karena dalam prosesnya tidak mengurangi atau mengubah kandungan gizi alami dalam susu. Kandungan gizi susu pasteurisasi masih optimal termasuk komponen bioaktif didalamnya. Misalnya seperti kalsium untuk pertumbuhan tulang, protein yang membantu meningkatkan berat badan, hingga immunoglobulin yang mengatur sistem imun dan laktoferin yang berfungsi untuk menjaga kesehatan pencernaan.

Manfaat kebaikan fresh milk pasteurisasi sebenarnya dapat dinikmati anak sejak dini sebagai bahan masak tambahan ketika mengkreasikan menu MPASI. Dengan kandungan lemak baiknya, susu dapat menjadi BB booster alami dan memberikan sensasi rasa gurih dalam masakan. “Ingat, kalau untuk anak berikan hanya yang terbaik, jangan coba-coba atau memenuhi hasrat kita untuk mengikuti tren ini dan itu. Lihat lagi kemasannya, cari susu yang 100% fresh milk tanpa campuran apapun,” pesan dr. Radhian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *