Susu nabati atau plant based milk sedang booming. Sebenarnya susu nabati sudah ada sejak berpuluh tahun lalu, namun didominasi oleh soy milk atau susu kedelai. Kini ada banyak ragam pilihan susu plant-based seperti almond, mede, kelapa, beras, pea, quinoa dan oat.
Susu nabati kini banyak dipasarkan sebagai alternatif pilihan pengganti susu sapi. Ada beberapa alasan orang mengganti konsumsi susu sapi ke susu nabati, di antaranya karena alasan kesehatan seperti alergi atau intolerasi laktosa; gaya hidup sehat karena usia; veganisme; ikut tren; fitness/body building; hingga alasan lingkungan (sustainability).
Namun sayangnya, kandungan gizi susu nabati tidak sama dengan susu sapi, terutama kandungan asam amino esensial yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Dalam 100 ml susu sapi mengandung 3,6 gram protein. Protein dalam susu sapi ini terdiri dari asam amino esensial yang sangat penting untuk perkembangan mental dan fisik anak. Sebagian besar susu nabati mengandung jumlah protein yang rendah, kecuali susu kedelai yang memiliki kandungan protein hampir sama dengan susu sapi.
Tak bisa dipungkiri bahwa susu sapi mengandung lemak jenuh. Namun, kandungan lemak jenuh ini belum tentu mendatangkan dampak buruk. Karena sebuah studi dalam skala besar pernah dilakukan dan mengungkap tidak ada peningkatan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, stroke dan kanker bagi yang minum susu sapi.
Coconut milk atau santan mengandung asam lemak jenuh laurat yang justru dapat mendukung perkembangan otak. Asam laurat ini juga terkandung dalam air susu ibu. Alternatif susu nabati yang tidak mengandung lemak jenuh adalah rice milk. Namun perlu diperhatikan jumlah karbohidrat dan kalori pada rice milk, karena jumlahnya bisa 2 kali dari susu sapi, dan 10x dari susu nabati lainnya.
Kandungan gizi yang tidak bisa diabaikan adalah kalsium. Tulang dan susu yang sehat sering dikaitkan dengan konsumsi susu sapi. Apakah susu nabati juga mengandung kalsium? Tentu saja, karena biasanya pabrik susu nabati memperkaya produknya dengan menambahkan kalsium. Ada banyak jenis kalsium, namun kalsium dalam susu sapi lebih mudah diserap ke dalam tubuh karena ada kandungan laktosa. Nah, jika ibu membeli susu nabati maka cari calcium carbonate (CaCO3) dalam komposisinya, karena bentuk kalsium ini lebih mudah diserap tubuh.
Selain itu, susu sapi juga mengandung mineral iodin. Iodin penting mendukung kesehatan tiroid dan sangat direkomendasikan untuk wanita subur yang sedang dalam program hamil karena penting untuk mendukung pertumbuhan otak janin dan perkembangan tulang. Susu nabati rata-rata hanya mengandung 2% iodin dari jumlah iodin yang terkandung dalam susu sapi.
Dalam hal kandungan gizi, susu sapi tidak bisa dikalahkan. Jadi, jika ibu ingin megganti susu sapi dengan susu nabati, maka sebaiknya cek teliti komposisi dan tabel gizi dalam susu nabati. Berikut saran dari kami:
- Susu kedelai pilihan terbaik untuk kandungan protein.
- Coconut milk mengandung asam lemak jenuh laurat yang bermanfaat untuk tubuh.
- Sebaiknya hindari rice milk jika Anda mencari ‘protein’ karena rice milk mengandung tinggi karbohidrat.
- Oat milk membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
- Almond milk menjadi alternatif susu nabati rendah lemak.
Foto oleh Polina Tankilevitch: https://www.pexels.com/id-id/foto/botol-di-kulkas-3735169/