Pentingnya Mineral Seng (Zink) untuk Anak

Berdasarkan data dari WHO, 15.8 % penduduk Indonesia mengalami defisiensi seng (Zn). Seng atau zink dibutuhkan dalam pertumbuhan dan sistem imunitas tubuh. Untuk balita, kekurangan seng akan mengganggu pertumbuhan, pembentukan struktur dan fungsi otak, meningkatkan resiko diare, infeksi saluran pernafasan, menghambat penyembuhan luka, mengganggu fungsi pengecap dan menurunkan nafsu makan. Ketika anak diare kehilangan seng dalam tubuh akan tinggi, sehingga selain memberi larutan oralit untuk mencegah dehidrasi juga diberi suplementasi zink yang dikonsumsi berdasarkan anjuran dokter.

Mikronutrien ini dibutuhkan berbeda untuk setiap kelompok usia. Asupan seng yang disarankan (RDA) berdasarkan revisi dari Internasional Zink Consultative Group (IZiNCG) pada tahun 2004, untuk bayi 4-5 mg/hari, anak usia 1-3 tahun sebesar 3 mg/hari, anak usia 4-8 tahun 4-5 mg/hari, wanita 8-9 mg/hari, wanita hamil dan menyusui 9-13 mg/hari, pria 13-19 mg/hari. Jika asupan seng melebihi 150 mg/hari untuk orang dewasa, maka tubuh akan mengalami gejala keracunan dan sakit maag. Kelebihan seng ini bisa disebabkan overdosis suplementasi atau tranfusi. Sumber makanan yang mengandung seng dalam jumlah yang cukup antara lain daging sapi, daging ayam, tiram, ikan, kepiting, lobster, susu dan produk susu, serta kacang-kacangan. Felanesa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *