Selama ini mungkin Bunda dimanjakan dengan kepraktisan baby food instan yang tersedia di pasaran. Dengan kesibukan segudang, dan berbagai alasan seperti repot, tidak praktis, lama, ribet, agaknya Bunda sudah malas untuk membuat sendiri MPASi untuk bayinya. Dan akhirnya, si kecil makan untuk pertama kali dengan makanan bayi siap saji atau biskuit instan, dan bahkan bisa berlanjut hingga setiap hari si kecil ymakan makanan instan.
Ada pro kontra tersendiri dalam memberikan makanan siap saji kepada bayi. Meskipun di pasaran telah banyak beredar makanan bayi instan yang telah difortifikasi dengan berbagai zat gizi seperti vitamin, DHA, omega 3 dan mineral, sesuai kebutuhan makanan bayi, namun tetap saja pemberiannya perlu dibatasi. Pemberian makanan bayi instan bila dilakukan rutin dan terus menerus, membuat bayi tidak mengenal menu keluarga sebenarnya, yaitu makanan segar yang dimasak untuk disajikan di rumah. Selain itu, bayi kehilangan kesempatan untuk mengenal cita rasa asli makanan, karena kebanyakan makanan bayi instan adalah makanan campuran yang diolah bersamaan.Belum lagi tambahan gula garam dalam makanan bayi instan yang dapat memperberat kerja ginjal si kecil jika terus dikonsumsi.
Karena itu, pemberian MPASI yang dibuat sendiri oleh Bunda sangat disarankan. Homemade MPASI (HM MPASI) sudah pasti terkontrol bahan-bahannya. Bunda pasti akan memilih bahan makanan terbaik untuk buah hati tercinta. Jangan pikirkan cara membuatnya, karena membuat HM MPASI tidak sesulit dan serepot yang dibayangkan, terutama bagi Anda, Bunda yang bekerja.
HM MPASI yang dibuat Bunda hendaknya bervariasi setiap hari, karena ada sebuah penelitian mengatakan,bayi yang terbiasa dikenalkan makanan bervariasi, cenderung tidak punya masalah dengan selera dan pola makannya. Sedangkan mereka yang jenis makanannya tidak atau kurang bervariasi, cenderung menjadi pemilih terhadap makanan (picky eater), kaku dalam selera dan bermasalah dengan pola makannnya.
Membuat HM MPASI tidak sulit, karena komposisi makanan bayi tidak bermacam-macam. Jangan pikirkan enak atau tidak MPASI buatan Bunda, karena bayi belum bisa membedakan enak atau tidaknya makanan. Hindari penggunaan gula dan garam untuk MPASI bayi usia kurang dari 12 bulan. Buatlah MPASI dengan bahan-bahan yang bercita rasa manis, karena bayi cenderung suka makanan yang rasanya mendekati ASI yakni manis.
Yang paling penting diketahui adalah manajemen waktu dari Bunda sendiri. Bunda harus disiplin mengatur jadwal kegiatan agar ada waktu untuk membuat HM MPASI tersebut. Mengikuti diskusi para anggota milis di salah satu milis bernama MPASI Rumahan, diketahui bahwa sebagian besar para Bunda yang bekerja, memilih waktu untuk menyiapkan MPASI sepulang bekerja dan setelah si kecil tidur, ada juga Bunda yang memilih untuk menyetok MPASI dengan cara membekukannya. Untuk yang tidak mau hectic di pagi hari, banyak Bunda yang memilih untuk membekukan MPASI yang mereka buat. Frozen MPASI tersebut tinggal dicairkan dan dihangatkan saat waktu makan bayi tiba. Para Bunda lebih memilih untuk membekukan MPASI tersebut daripada harus memberikan makanan bayi siap saji untuk buah hatinya.
Tak ada yang salah dengan cara-cara tersebut, atau Bunda punya cara tersendiri yang menurut Bunda lebih efektif? Fitria
Foto: IStock