Tips Menghindari Konsumsi Gula Berlebihan

Gula merupakan salah satu sumber energi yang dibutuhkan tubuh. Namun, konsumsi yang berlebihan dapat menimbulkan kegemukan dan meningkatkan risiko serangan diabetes millitus tipe 2. Apalagi kebanyakan makanan ber “gula” miskin zat gizi lainnya.

Membatasi asupan gula sebaiknya dimulai sedini mungkin, karena akan mempengaruhi threshold rasa manis hingga dewasa. Threshold adalah istilah sensori yang dipakai untuk batas minimum dapat mendeteksi rasa. Kebiasaan mengonsumsi rasa manis yang tinggi, akan meningkatkan threshold, mengakibatkan konsumsi gulanya pun akan semakin banyak. Berikut adalah beberapa tips yang beberapa diantaranya direkomendasikan oleh choosemyplate.gov:

1. Sajikan dengan porsi lebih kecil

Tidak bisa dipungkiri, rasa manis sangat diminati oleh anak-anak. Misalnya cup cake. Untuk membatasi konsumsi gula, kita bisa memperkecil porsi sajiannya. Ajarkan mereka berbagi dengan teman atau anggota keluarga lainnya, sehingga juga dapat mengurangi asupan gulanya.

2. Buat pilihan cerdas

Banyak minuman yang mengandung gula tinggi. Jika anak haus, buat pilihan yang cerdas dengan memberikan air, jus, atau susu rendah gula

3. Jauhi area yang dekat dengan display permen

Ketika mengajak buah hati berbelanja, jauhi area penjualan permen. Jikapun harus membelikan permen, pilih yang rendah gula atau batasi konsumsinya.

4. Batasi menggunakan permen sebagai hadiah

Permen merupakan salah satu pangan favorit anak-anak, sehingga sering digunakan sebagai hadiah oleh para orang tua. Usahakan untuk tidak menggunakan permen sebagai hadiah. Jikapun menggunakan permen, pilih yang rendah gula dan mengandung zat gizi lainnya.

5. Gunakan buah sebagai dessert harian

Rasa manis tidak hanya berasal dari gula (sukrosa), tetapi juga bisa diperoleh dari bahan lainnya seperti buah. Di dalam buah, terdapat fruktosa yang juga memberikan rasa manis. Namun, buah juga mengandung zat gizi lain yang penting bagi kesehatan.

6. Kreasikan makanan yang menarik dan lezat

Untuk menarik dan lezat tidak harus memberikan gula dan lemak secara berlebihan. Formulasikan masakan untuk anak secara baik, sehingga kecukupan gizinya seimbang, termasuk tidak mengandung gula terlalu banyak. Selain itu, buat bentuknya menarik agar mengundang selera anak.

7. Dorong anak untuk menemukan dan menyukai snack baru

Jika sang buah hati terlanjur menyukai camilan atau snack kaya gula. Perkenalkan dengan jenis snack baru yang lebih sehat, misalnya yang berbasis buah atau susu. Buat mereka menyukai snack barunya dengan berbagai macam motivasi.

8. Ajak anak bermain detektif untuk menginvestigasi kandungan gula

Pentingnya membatasi konsumsi gula juga perlu dijelaskan kepada anak-anak. Buatlah game/permainan untuk mendorong anak lebih kreatif dan memahami cara memilih makanan yang baik. Salah satunya dengan membaca label, ajak mereka untuk bermain detektif yang menginvestigasi kandungan gula beberapa produk pangan berlabel.

9. Jangan sediakan makanan kaya gula setiap hari

Walau sebagai orang tua menyukai rasa manis, namun usahakan untuk tidak menyajikan makanan kaya gula tiap hari. Pola makan orang tua akan sangat berpengaruh pada kebiasaan anak kedepannya.

10. Jika anak menolak makan, jangan gunakan rasa manis “ekstra” untuk mengatasinya

Ketika anak menolak untuk makan, banyak yang beranggapan bahwa masakan kita mungkin kurang lezat. Beberapa orang tua menambahkan gula dan lemak. Padahal, pengenalan anak terhadap rasa masih begitu sederhana. Dengan meningkatkan rasa manis, berarti kita membiasakan mereka untuk menyukai manis. LF

Foto oleh Pixabay: https://www.pexels.com/id-id/foto/churros-dengan-gula-bubuk-372851/