Sippy Cup, Sebaiknya Tidak Digunakan dalam Waktu Lama

Sippy cup menjadi pilihan populer saat orang tua menghentikan pemberian air susu ibu (ASI), susu atau air melalui botol. Proses transisi ini biasanya dilakukan hingga si kecil siap menggunakan gelas (pada umumnya) untuk minum.

Sippy cup adalah sebuah gelas yang memiliki penutup dengan corong atau penghisap kecil di atasnya, sehingga si kecil bisa minum dari gelas tersebut tanpa menumpahkan air. Namun sayangnya, beberapa ahli menyarankan agar penggunaan sippy cup dibatasi karena berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

Penggunaan sippy cup memang bisa membantu proses penyapihan anak dari botol. Bottle weaning seharusnya dilakukan saat usia si kecil 1-2 tahun. Saat masa ini, sippy cup menjadi alat yang berguna jika digunakan secara moderat. Ahli merekomendasikan agar orang tua segera memberikan gelas biasa sebagai alat minum si kecil saat usianya mencapai 2 tahun. Jika terlalu lama menggunakan botol atau sippy cup maka si kecil berisiko mengalami kerusakan gigi dan masalah makan.

Menurut Dan Brennan, MD., dikutip dari WebMD, minum dari sippy cup atau botol sebenarnya sama saja jika melihat dari posisi lidah saat si kecil minum. Jika terlalu lama menggunakannya maka perkembangan kemampuan menelan anak akan terhambat. Di usia 2 tahun si kecil akan mengalami kesulitan untuk mengunyah makanan baru. Penggunaan sippy cup dalam jangka waktu yang cukup lama juga bisa menyebabakan tongue thrust, yakni letak lidah yang tidak pada posisi seharusnya. Dan hal ini bisa menghambat kemampuan bicara anak. Tongue thrust juga menyebabkan pertumbuhan gigi depan terlalu maju, dan menyebabkan gigi atas dan bawah tidak bisa mengatup jika anak menutup mulutnya. Kerusakan gigi seperti kavitis juga bisa terjadi akibat banyak gula dari jus atau susu yang menempel pada gigi karena si kecil minum dari sippy cup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *