Indonesia masih menghadapi beban ganda dari permasalahan gizi, yakni stunting, wasting (kekurangan zat gizi mikro), overweight. Hal tersebut diungkap oleh dr. Ni Made Diah, MKM., PLT Direktur Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan RI dalam acara Media Briefing Peringatan Hari Gizi Nasional 2023 “Protein Hewani Cegah Stunting” hari ini (20/1/2023).
Tema stunting masih menjadi tema yang diangkat tahun ini oleh Kemenkes karena angka stunting masih terbilang tinggi dari cut off prevalensi, sehingga masih menjadi permasalahan masyarakat. Tren stunting dalam 3 tahun terakhir tercatat masih tinggi yakni di atas 20%. Salah satu penyebab stunting adalah kekurangan gizi yang terlalu lama. Oleh sebab itu, pencegahan bisa dilakukan adalah dengan memperbaiki asupan makan.
Dr. Diah mengungkap bahwa ada penelitian yang menunjukkan bahwa stunting berhubungan kuat dengan konsumsi protein hewani, “protein hewani yang berasal dari ikan, daging, telur, susu mempunyai korelasi dalam mencegah stunting”, jelas dr. Diah. Namun sayangnya, berdasarkan data Susenas, konsumsi ikan, daging, telur dan susu sangat rendah bila dibandingkan dengan total konsumsi.
Dalam acara yang sama Prof. Hardinsyah Guru Besar Gizi dari IPB juga menyatakan bahwa pangan hewani sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama dalam hal pertumbuhan tulang. Menurut Prof. Hardinsyah, cikal bakal pertumbuhan tulang bermula dari pembentukan tulang rawan saat janin, dan diketahui kebutuhan protein janin lebih tinggi daripada kebutuhan protein bayi setelah lahir. Komponen pembentuk tulang rawan adalah kolagen dan kolagen tersusun dari asam amino. Jenis asam amino pembentuk kolagen yakni prolin dan hydroxyproline, glisin, glutamat, aspartat, arginin, alain, dan aspartat. Dan asam amino yang lengkap banyak terkandung dalam bahan pangan protein hewani seperti daging, ikan, susu, dan telur.
Dalam beberapa penelitian mengungkap mengonsumsi 3 jenis protein hewani dapat menurunkan angka stunting pada anak. Pemberian 150 gr ikan per hari selama 4 kali dalam seminggu dapat mencegah bayi lahir stunting. Penelitian yang dilakukan di Afrika membuktikan skor kecerdasan anak lebih baik pada kelompok anak dberi daging, susu dan githeri (pangan lokal Afrika) dibanding yang tidak diberi.
Zat gizi yang terbukti meningkatkan pertumbuhan linier (Panjang/tinggi badan) Janin dan Anak :
- Protein terutama asam amino pembentuk kolagen dan hormone pertumbuhan sejak janin
- Lemak, terutama asam lemak esensial setelah bayi lahir
- Energi untuk pertumbuhan
- Air
- Kalsium, fosfor, zink, magnesium, mangan, iodium, zat besi
- Vitamin A, vitamin D dan asam folat
Prof. hardinsyah menambahkan, selain pemenuhan zat gizi yang tepat, stunting juga dapat dicegah dengan stimulasi yang tepat.
Foto oleh Klaus Nielsen: https://www.pexels.com/id-id/foto/roti-makanan-piring-sehat-6294465/