Proses tumbuh kembang Anak terkadang membuat khawatir ya, Bu. Apalagi jika Anak adalah anak pertama. Hal yang dikhawatirkan adalah apakah proses tersebut berjalan dengan semestinya, atau terhambat.
Pada umumnya, tahap tumbuh kembang ini dipantau sejak Anak lahir hingga usia 5 tahun, mulai dari kognitif, motorik, dan aspek lainnya. Saat anak mulai menginjak usia 6 tahun atau mendekati usia sekolah, beberapa aspek sudah lebih matang, misalnya kemampuan motorik. Tapi masih ada hal-hal lain yang sebaiknya diperhatikan terkait proses tumbuh kembang ini.
Usia 6 – 9 tahun, atau dikenal juga sebagai middle childhood, adalah masa dimana anak mengalami banyak perubahan. Pada masa ini anak mulai belajar lebih mandiri. Ia mulai melakukan beberapa hal sendiri, seperti memakai baju dan mengikat tali sepatu sendiri. Kemampuan motorik anak juga sudah lebih baik, misalnya kemampuan menangkap bola dengan lebih mudah.
Pada usia 7 tahun, Anak akan mulai masuk sekolah. Anak akan mulai mengenal dunia baru, teman-teman baru, sendirian, tanpa orang tua. Persahabatan menjadi hal penting bagi anak, demikian pula dengan waktu yang ia habiskan bersama orang-orang yang bukan keluarganya. Mungkin terdengar sepele, tapi bagi anak, ini adalah pertama kalinya hal itu terjadi.
Kemampuan bersosialisasi dan perkembangan mentalnya akan berkembang pesat pada periode ini. Oleh karena ini, masa 6-9 tahun ini juga merupakan waktu kritis bagi anak untuk mengembangkan rasa percaya dirinya, lewat berteman, lewat tugas-tugas sekolah, juga berolahraga.
Berikut beberapa perubahan anak pada usia 6-9 tahun:
1. Perubahan emosi/kemampuan sosial
- Menunjukkan kemandirian dan keinginan untuk lebih bebas dari orang tua dan keluarga.
- Mulai memikirkan masa depan.
- Mulai memahami posisinya di keluarga dan di lingkungan yang lebih besar.
- Mulai memerhatikan kerjasama tim dan persahabatan.
- Masih suka bermain sendiri, tapi keberadaan teman mulai menjadi penting.
- Ingin diterima oleh teman-temannya.
- Bisa berbagi.
- Suka menirukan orang dewasa.
- Cenderung lebih suka bermain dengan teman yang berjenis kelamin sama.
- Kadang suka tantrum.
2. Kemampuan berpikir
- Menunjukkan perkembangan mental yang pesat.
- Dapat menceritakan pengalamannya dengan lebih baik.
- Dapat mengekspresikan perasaan dan pikirannya dengan lebih jelas.
- Tidak lagi fokus hanya pada dirinya sendiri dan mulai memikirkan hal-hal lain di sekitarnya.
- Mulai memahami konsep bahwa berlatih suatu aktivitas akan membuat ia semakin mahir.
3. Kemampuan Motorik dan perubahan fisik
- Kehilangan gigi susu pertamanya.
- Memiliki kemampuan penglihatan setajam orang dewasa.
- Bisa bermain lompat tali.
- Bisa bersepeda.
- Dapat mengontrol gerakannya.
- Mampu melompat, melewati dan mengejar.
- Dapat menggunakan alat seperti palu atau obeng.
4. Kemampuan belajar
- Memahami konsep nomor.
- Memahami perbedaan siang hari dan malam hari.
- Dapat membedakan tangan kiri dan tangan kanan.
- Dapat mengenali bentuk kompleks seperti wajik.
- Mampu memahami jam.
- Dapat memahami 3 instruksi yang berbeda.
- Dapat menjelaskan objek dan kegunaannya.
- Dapat mengulangi menghitung ke belakang.
- Dapat membaca buku sederhana.
- Memahami tanggal.
- Memahami konsep luar angkasa.
- Dapat menyebutkan bulan dan hari secara berurutan.
- Mulai suka mengoleksi barang.
Sumber:
- Middle Childhood (6-8 years of age). https://www.cdc.gov/ncbddd/childdevelopment/positiveparenting/middle.html Diakses pada 8 Maret 2019.
- Child Development: Ages and Stages. https://www.choc.org/neuroscience/developmental-services/ages-stages/#6-12-years Diakses pada 8 Maret 2019.
Foto oleh samer daboul: https://www.pexels.com/id-id/foto/foto-anak-anak-bahagia-1815257/