Menurut DR. Frank Greer seorang pediatrician dan pendiri American Academy Pediatrics (AAP), yoghurt bisa mulai ibu perkenalkan saat bayi mendapat makanan padat, yakni pada usia 6 bulan. Tetapi hati-hati jika ada riwayat dalam keluarga yang memiliki alergi terhadap susu sapi. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan pangan ini. Dr. Frank juga menyarankan agar yoghurt tidak diberikan pada bayi dengan usia dibawah 6 bulan, karena ASI masih menjadi makanan utama bayi.
Kenalkan pangan bercitarasa asam ini sedikit terlebih dahulu. Pilih yoghurt dengan bahan baku susu utuh (whole milk yogurt ) bukan susu skim. Berbeda dengan yoghurt yang diperuntukkan bagi orang dewasa yang biasanya rendah lemak (lemaknya antara 1,25-3%) dan bebas lemak (lemaknya < 1,25%). Yoghurt dengan susu utuh yang kaya lemak lebih dibutuhkan bayi untuk mendukung tumbuh kembangnya daripada yoghurt rendah lemak atau pun yoghurt tanpa lemak.
Whole milk yoghurt mengandung karbohidrat, protein, lemak, kalsium, fosfor, potasium, dan iodin. Ada juga merek yang sengaja menambahkan berbagai vitamin dan mineral dalam produknya seperti vitamin D, zat besi, zink dan asam lemak omega-3. Tak sedikit juga merek yang meng-klaim produknya mengandung probiotik. Probiotik merupakan bakteri penting yang banyak ditemukan dalam saluran cerna manusia. Bakteri probiotik dalam jumlah cukup dapat membantu melancarkan pencernaan. Mengurangi terjadinya sakit dan membantu mengatasi serangan diare. Satu penelitian yang dipublikasikan pada 2009 mengemukakan bahwa bayi yang diberi yoghurt mengalami lancar buang air besar dan jarang terkena diare. Penelitan ini menyimpulkan bahwa konsumsi yoghurt dapat membantu mengatasi gejala penyakit diare ringan hingga berat pada bayi.
Meskipun yoghurt mudah dicerna daripada susu sapi karena adanya kultur atau bakteri dalam yoghurt, tetapi kemungkinan terjadinya reaksi alergi pada bayi masih bisa timbul. Di lansir dari KidsHealth , diketahui bahwa 2-3% bayi mengalami alergi karena protein susu sapi. Alergi pada anak, kebanyakan akan hilang dengan sendirinya dengan bertambahnya usia. Bagaimanapun, jika bayi Anda memiliki alergi terhadap protein susu sapi, maka memberikannya yoghurt mungkin agak berisiko.
Jika ibu ingin mengenalkan yoghurt pada bayi, berikut tipsnya:
- Kenalkan dalam jumlah sedikit
- Pilih yoghurt yang terbuat dari susu utuh (whole milk)
- Pilih yoghurt plain tanpa tambahan gula, perasa dan pewarna.
- Pilih yoghurt yang mengandung bakteri hidup/bakteri probiotik (cek pada label).
Semoga berhasil ya Bu, selamat mencoba!