Lebih Baik Sayur atau Buah untuk Sumber Serat?

Pada umumnya hampir semua makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan mengandung serat meskipun dalam jumlah yang bervariasi, sedangkan  makanan hewani tidak mengandung serat. Secara umum, bahan makanan yang berupa sayuran, buah, sereal, umbi-umbian serta kacang-kacangan kaya akan serat. Proporsi berbagai komponen serat pangan sangat bervariasi antara satu bahan pangan dengan bahan pangan lainnya. Selain sumber pangan, proses pengolahan juga mempengaruhi kadar seratnya.

Buah dan sayur merupakan dua jenis sumber serat yang cukup popular, akan tetapi sayuran merupakan sumber serat yang lebih baik dibanding buah. Mengapa demikian?  Buah merupakan tempat penyimpanan kelebihan energi dalam bentuk gula, sehingga apabila kebutuhan serat seseorang dipenuhi hanya dari buah, maka asupan gula ke dalam tubuh juga menjadi besar. Masalahnya adalah, manusia juga mendapatkan gula dalam bentuk karbohidrat dan gula-gula lain, baik dari makanan maupun minuman. Kelebihan gula ini jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik akan meningkatkan kadar gula dalam darah.

Lain halnya kalau kebutuhan serat kita penuhi dari sayuran yang gulanya tidak setinggi pada buah-buahan sehingga tidak terlalu menimbulkan masalah. Berdasarkan hasil penelitian Muchtadi (1998), kangkung, bayam, selada, brokoli, kacang panjang dan wortel merupakan sayuran yang tergolong sebagai sumber serat pangan, baik serat pangan total, terlarut maupun tidak larut yang tinggi.  Peningkatan konsumsi sayur-sayuran tersebut baik dilakukan untuk mernperoleh khasiat menyehatkan dari serat pangan.

Penulis: Dr. Nur Aini, STP., MP (Dosen Pengajar Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto)

Foto oleh Trang Doan: https://www.pexels.com/id-id/foto/aneka-irisan-buah-1128678/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *