Gaya Hidup Sehat Sejak Dini untuk Mencegah Hipertensi

Di Amerika Serikat, diperkirakan terdapat 50 juta orang mengalami hipertensi dan banyak diantaranya yang ternyata tidak menyadari sedang menderita penyakit tersebut. Penderita tekanan darah tinggi di Indonesia juga semakin tinggi dari tahun ke tahun.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti di dunia saat ini. Terjadi bila kondisi tekanan darah meningkat secara kronis dalam jangka waktu lama, dimana jantung dipaksa bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Normalnya, tekanan sistolik dan diastolik darah adalah 120/80 mmHG. Tergolong tinggi, jika tekanannya mencapai 140/90 mmHG. Tekanan darah tinggi berkontribusi terhadap berbagai jenis penyakit, seperti jantung dan stroke.

Terdapat dua jenis hipertensi, yakni primer dan sekunder. Hipertensi primer adalah tekanan darah tinggi yang belum diketahui penyebabnya, sedangkan hipertensi sekunder sudah diketahui penyebabnya, terutama akibat penyakit lain, seperti kegemukan, penyakit ginjal, kelainan hormonal, obat-obatan dan lainnya.

Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk bayi dan anak-anak. Walau jarang, ternyata bayi dan anak-anak juga bisa mengalami hipertensi. Bahkan jika terjadi pada bayi yang baru lahir, bisa sangat membahayakan. Lebih dari itu, jika tidak diwaspadai, kondisi dan kebiasaan anak juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi pada saat dewasa. Misalnya kegemukan, kebiasaan mengonsumsi garam dalam jumlah tinggi, pola makan tidak seimbang, dan lainnya. Oleh sebab itu, sedini mungkin orang tua sudah harus membiasakan pola hidup yang baik pada anak. Berikut adalah kebiasaan baik yang perlu ditanamkan sejak dini untuk menghindari hipertensi:

– menjaga berat badan dalam kondisi normal
– mengatur konsumsi garam serendah mungkin, agar threshold rasa asin menjadi minimal
– membiasakan untuk rajin berolahraga
– mendesain pola makan yang beragam dan seimbang, termasuk konsumsi buah dan sayur seoptimal mungkin
– mendidik untuk mengatur emosi menjadi lebih tenang
– tidak memberikan contoh kebiasaan buruk pada anak, seperti merokok, minum alkohol, stress berlebihan, dan sebagainya.

Masa depan anak sangat bergantung dengan pendidikan dan kebiasaan yang ditanamkan sejak dini. Sebagai orang tua, tentu kita akan memberikan yang terbaik bagi anak-anak. LF

Foto oleh Ella Olsson: https://www.pexels.com/id-id/foto/ragam-hidangan-1640771/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *