Dewasa ini, tentu kita sering mengenal istilah probiotik. Dengan beredarnya berbagai macam jenis yoghurt di pasaran, istilah tersebut tentu sudah tidak asing lagi. Ya, di yoghurt biasanya dapat ditemukan probiotik tersebut.
Apa yang dimaksud dengan probiotik? FAO/WHO (2001) mendefinisikan sebagai biomassa sel hidup (dalam hal ini bakteri) yang apabila dikonsumsi dalam jumlah cukup dapat memberikan manfaat bagi kesehatan.
Pentingnya bakteri probiotik tidak terlepas dari usaha menjaga kesehatan saluran pencernaan melalui keseimbangan mikroflora usus. Di dalam saluran pencernaan, terdapat susunan bakteri dalam jenis dan jumlah yang kompleks. Menurut Endang S. Rahayu (2010), total mikroorganisme yang terdapat dalam saluran pencernaan mencapai 1012 sel setiap g isi, dan diperkirakan terdiri dari 3000 – 4000 spesies. Di dalam tubuh, beratnya mencapai 1,5 kg dan berkontribusi terhadap 60% berat feses.
Mikroflora usus tersebut memiliki berbagai macam efek. Ada yang menguntungkan, adapula yang merugikan. Contoh bakteri baik yang memberikan manfaat antara lain golongan Lactobacillus dan Bifidobacterium. Kelompok ini membantu tubuh mensintesis vitamin, membantu proses pencernaan dan penyerapan zat gizi, mencegah kolonisasi bakteri patogen, dan meningkatkan sistem imun.
Sedangkan, bakteri jahat yang memberikan efek merugikan antara lain Salmonella, Vibrio, Shigella, E. coli, dan lainnya. Salah satu contoh efek negatif dari bakteri-bakteri tersebut adalah timbulnya diare.
Ketidak seimbangan antara dua jenis kelompok bakteri tersebut bisa meningkatkan risiko penyakit tertentu. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan.
Di dalam rahim, bayi dalam kondisi steril. Ketika lahir, barulah terpapar oleh berbagai jenis bakteri . Paparan awal tersebut sangat menentukan perkembangan mikroflora selanjutnya.
Adalah kebesaran Tuhan, bagi Ibu yang rajin menjaga kebersihan akan memberikan komposisi mikroflora yang sehat -termasuk kandungan bakteri probiotik yang cukup. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang lahir normal memiliki komposisi mikroflora yang lebih baik dibandingkan bayi yang lahir cesar. Tidak hanya itu, pemberian ASI eksklusif juga mendorong pertumbuhan bakteri baik yang telah tersebut.
Probiotik melindungi tubuh melalui tiga mekanisme, yakni 1) mekanisme perlindungan dengan menghambat pertumbuhan bakteri jahat, 2) meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan 3) menghasilkan metabolit yang dapat mendukung kesehatan tubuh.
Berdasarkan fungsi tersebut, dapat disimpulkan bahwa probiotik sangat penting bagi tubuh. Sejak awal kelahiranpun, seorang bayi telah memiliki probiotik yang kemudian stimulasi pertumbuhannya didukung oleh ASI. Selepas usia dua tahun, juga sangat dianjurkan untuk memilih susu pertumbuhan yang mengandung bakteri probiotik. Felanesa
Image: probiotics.org