Optimalkan Asupan Gizi dan Stimulasi untuk Tumbuh Kembang Otak

Proses perkembangan otak anak sebenarnya dimulai ketika masih dalam rahim. Hal tersebut diungkapkan oleh Prof. Dr. dr. Fasli Jalal Ph.D, Sp.GK. beberapa waktu lalu dalam Seminar Nasional Pangan dan Gizi 2012 beberapa waktu lalu di Balai Kartini Jakarta. Untuk mendukung tumbuh kembang otak tersebut, Fasli menekankan pentingnya asupan zat gizi -baik makro maupun mikro, dan rangsangan. “Asupan gizi yang baik dan didukung oleh stimulasi dapat mengoptimalkan tumbuh kembang otak dan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan,” tutur Fasli. Otak tersusun dari banyak sel syaraf. Kecukupan gizi akan berpengaruh terhadap proses pembelahan sel syaraf, sehingga sel syaraf dapat bertambah banyak dan lengkap.

Terdapat tiga tahapan tumbuh kembang sel syaraf, yakni

  • Tahap lahir hingga 3 tahun, dimana sel syaraf akan tumbuh secara cepat dan banyak.
  • Tahap 3 – 8 tahun, dimana kepadatan sel syaraf otak mencapai 2 x lipat orang dewasa
  • Tahap 8-18 tahun, dimana sel syaraf yang tidak terpakai akan teregradasi. Dalam periode ini, akan terjadi penurunan jumlah sel syaraf.

Lebih lanjut Fasli menjelaskan, bahwa dalam tiap tahapan tersebut, zat gizi dan stimulus (rangsangan) memegang peranan penting -termasuk dalam meminimalkan sel syaraf otak yang terdegradasi.

Lalu bagaimana jika terjadi kekurangan gizi?
Dalam kesempatan tersebut, Fasli juga mengungkapkan dampak yang ditimbulkan akibat kekurangan gizi. Misalnya jika kekurangan protein dan lemak: dapat menyebabkan pembentukan struktur anatomi yang tidak sempurna; pertumbuhan sel syaraf dan pendukungnya yang terganggu; serta tidak optimalnya fungsi fisiologis dan kimiawi. Lebih lanjut hal ini dapat menyebabkan keterlambatan dalam pertumbuhan fisik, dan gangguan perkembangan motorik dan kognitif.

Solusinya
Pendekatan terintegrasi sangat penting untuk mengatasi masalah tersebut. “Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Kita bisa mengusahakan untuk mengejar ketertinggalan yang terjadi dengan mengoptimalkan asupan gizi dan rangsangan mulai dari saat ini,” kata Fasli. Semakin dini intervensi gizi, maka akan semakin baik perkembangannya. Pemberian ASI pada anak hingga usia 2 tahun adalah salah satu cara terbaik. Dimana pada usia 0-6 bulan dilakukan pemberian ASI eksklusif, dan setelah itu didampingi dengan MPASI. “ASI mendukung perkembangan visual dan kognitif anak lebih baik dibandingkan susu formula,” solusi Fasli. Hendryfri

Foto oleh cottonbro studio: https://www.pexels.com/id-id/foto/lukisan-anak-di-meja-putih-3662630/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *