Picky Eater Bisa Diatasi?

Bu, istilah picky eater mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Istilah ini sering diberikan pada anak yang sulit makan. Tapi apakah semua anak yang sulit makan bisa dianggap picky eater?

Menurut Association Academic of Pediatrics (AAP), secara umum, penyebab anak tidak mau makan dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu: anak dengan nafsu makan yang sedikit, anak yang selektif dalam memilih makanan, dan anak yang takut makan. Picky eater termasuk kategori kedua, anak yang selektif terhadap makanan. Jadi picky eater adalah salah satu kategori dari susah makan.

Ada 4 level kategori anak selektif dalam memilih makan, yaitu salah persepsi, selektif ringan, sangat selektif, dan penyakit organik. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang picky eater, yuk pelajari lebih lanjut tentang 4 level ini.

  • Salah persepsi

Kondisi dimana anak sebenarnya normal, namun orang tua menganggap ia selektif. Perlu diketahui bahwa kebanyakan anak akan mulai memilih-milih makanannya ketika ia menginjak usia 1 tahun. Fase pilih-pilih makanan ini akan berlanjut hingga usia 18-24 bulan. Setelah itu, anak mulai menerima rasa-rasa lain, termasuk rasa pahit dari sayuran. Kuncinya adalah orang tua harus terus mencoba memberikan beragam makanan. Jadi jangan menyerah ketika anak menolak sayur atau makanan lain ya, Bu.

  • Selektif ringan

Kategori ini adalah anak-anak yang mengonsumsi lebih sedikit jenis makanan dibanding anak seumurnya. Ya, picky eater masuk dalam kategori ini, Bu. Jika anak-anak normal biasanya mau makan sayur setelah dicoba beberapa kali, si picky eater akan tetap menolak makanan tersebut.

Kabar baiknya, anak picky eater biasanya tetap tumbuh dan berkembang secara normal, memiliki energi yang cukup, dan tetap mendapat nutrisi yang dibutuhkan. Namun, bukan berarti tidak ada masalah ya, Bu. Kekhawatiran para ahli lebih pada perilaku anak.

Sebuah penelitian dilakukan pada anak-anak picky eater. Hasilnya menunjukkan bahwa picky eater berisiko lebih tinggi terserang depresi, kecemasan, agresi/agresif, dan melawan aturan. Para peneliti merasa masalahnya mungkin dua arah. Picky eater mendorong orang tua untuk memaksa mereka makan. Pemaksaan inilah yang memperburuk perilaku anak dan mengakibatkan masalah jangka panjang.

  • Sangat selektif

Ternyata picky eater termasuk masalah yang ringan, Bu. Masih ada tingkat yang lebih sulit lagi, yaitu sangat selektif. Berbeda dengan picky eater yang masih disebut normal, anak sangat selektif sudah masuk kategori feeding disorder gangguan makan.

Salah satu perbedaan picky eater dan anak yang sangat selektif adalah jumlah jenis makanan. Anak-anak hanya dapat mengonsumsi 10-15 jenis makanan saja. Mereka menolak makanan-makanan lain karena banyak hal seperti rasa, tekstur, suhu, bau, dan penampakan. Ahli nutrisi juga menyebut anak-anak ini mengalami masalah dengan sensori mereka (sensory food aversion) sehingga sulit menerima makanan baru. Selain gizi, efek dari sangat selektif ini adalah terganggunya kemampuan motorik mulut/oral anak.

  • Kondisi medis/organik

Pada beberapa kasus, anak memilih makanan karena kondisi tubuhnya. Misalnya ketika anak hipersensitifatau hiposensitif terhadap sifat sensori makanan. Contoh lain adalah anak dengan kelainan motorik, anak ini bisa memasukkan makanan ke dalam mulut, tapi tidak mampu memroses atau mengunyahnya.

Mengatasi anak picky eater

Setelah membaca penjelasan di atas, apa anak masih masuk dalam kategori picky eater atau masuk kategori lainnya, Bu? Tiap kategori tentu memiliki solusi yang berbeda-beda.

Untuk orang tua yang salah persepsi, caranya cukup mudah. Anda hanya perlu sabar memberikan makanan-makanan baru. Jangan menyerah ketika anak menolak makanan tersebut 2-3 kali, karena menurut AAP, makanan harus diberikan 8-15 kali tanpa dipaksa.

Sementara itu, anak yang sangat selektif dan anak dengan kondisi medis membutuhkan bantuan ahli, baik itu dokter anak atau terapis, selain tentunya kehadiran orang tua. Konsultasikan dengan dokter Anda jika merasa anak masuk dalam 2 kategori tersebut ya, Bu.

Lalu bagaimana dengan picky eater? Mereka membutuhkan usaha ekstra dari orang tua agar anak mau mencoba makanan-makanan lain. Tapi cara-cara ini bisa dibuat menyenangkan dan jauh dari pemaksaan.

Sumber:

Foto oleh Karolina Grabowska: https://www.pexels.com/id-id/foto/gadis-makan-imut-anak-8910114/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *