Makanan Berprotein Tinggi

Protein merupakan zat gizi utama yang penting untuk pertumbuhan dan kecerdasan anak. Zat gizi makro tersebut berfungsi untuk membentuk/memperbaiki sel dan jaringan dalam tubuh, dan merupakan komponen dalam pembentukan hormon, enzim, dan antibodi. Selain itu, protein mengatur keseimbangan asam dan basa dalam sel tubuh. Protein juga penyumbang energi dan asam amino. Ada 10 asam amino yang tidak dapat disintesa tubuh atau disebut asam amino esensial. Oleh sebab itu kebutuhannya harus dipenuhi dari asupan makanan. 

Sumber protein terbaik tidak hanya dilihat dari jumlahnya, tetapi juga kualitasnya. Penentuan kualitas protein didasarkan pada kecukupan asam amino penyusunnya. Bahan yang memiliki kandungan protein tinggi, belum tentu kualitasnya baik jika susunan asam aminonya tidak lengkap. Salah satu metode untuk mengukur kualitas protein adalah dengan menggunakan PDCAAS. Protein Digestibility Corrected Amino Acid Score (PDCAAS) adalah cara untuk mengevaluasi kualitas protein berdasarkan kebutuhan asam amino dan kemampuannya untuk mencernanya.

Sumber protein terbagi dua yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani berasal dari hewan seperti ikan, daging, telur, dan susu. Sedangkan protein nabati terdapat dari kacang-kacangan dan olahannya seperti tempe, tahu, tauco, kembang tahu, dan susu kedelai.

Keutamaan protein nabati adalah lebih mudah dicerna dan harganya terjangkau. Tempe mengandung protein tertinggi dari sumber protein nabati lainnya yaitu dalam 100 gram tempe mengandung protein 18.4 gram. Kombinasi protein nabati dan protein hewani dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan asam amino esensial. Berikut ini kandungan beberapa makanan berprotein tinggi :

Jenis makanan

BDD

Energi

Protein

Lemak

Karbohidrat

Ikan mas, goreng

80

188,0

19,3

12,2

0,0

Bandeng

80

129,0

20,0

4,8

0,0

Belut segar, goreng

100

417,0

25,9

19,4

32,0

Ikan asin. Teri goreng

100

430,0

33,4

32,4

0,0

Kakap

80

92,0

20,0

0,7

0,0

Kembung

80

103,0

22,0

1,0

0,0

Telur ayam

90

162,0

12,8

11,5

0,7

Telur bebek (itik)

90

189,0

13,1

14,3

0,8

Hati sapi

100

136,0

19,7

3,2

6,0

Daging sapi

100

207,0

18,8

14,0

0,0

Ayam

58

302,0

18,2

25,0

0,0

Keju

100

326,0

22,8

20,3

13,1

Susu sapi

100

61,0

3,2

3,5

4,3

Tempe goreng

100

328,0

18,4

23,2

12,8

Tahu goreng

100

128,0

5,6

11,2

1,2

Kembang tahu, rebus

100

90,0

10,7

4,0

4,7

Susu kedelai

 100

41,0

3,5

2,5

5,0

Sumber : DKBM

BDD adalah berat dapat dikonsumsi, misal makan 2 potong tempe goreng beratnya sekitar 20 gram, maka kandungan proteinnya 20/100 x 18,4 = 3,6 gram. Recommended Dietary Allowance (RDA) protein bagi anak usia 1-3 tahun 1,2 g/Kg BB, misal berat badan anak 1 tahun 9 Kg, maka kebutuhan proteinnya 1,2 x 9 = 10,8 gram per hari. LF

Foto oleh Klaus Nielsen: https://www.pexels.com/id-id/foto/roti-makanan-piring-sehat-6294465/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *