Tahukah kita, jika ternyata ada “GERAKAN NASIONAL MENUJU PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH (PJAS) YANG AMAN, BERMUTU DAN BERGIZI”? Gerakan ini telah dicanangkan secara nasional oleh Wakil Presiden RI, Dr. Budiono setahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 31 Januari 2011.
Gerakan Nasional tersebut menunjukkan bahwa perhatian dan pengawasan terhadap jajanan anak perlu mendapat perhatian yang serius. Sebab, konsumsi pangan yang tidak layak -misalnya mengandung bahan berbahaya (formalin, boraks, pewarna tekstil, dan lain-lain), tercemar logam berat, mengandung mikroba patogen, dan sebagainya- dapat menyebabkan penyakit, mulai dari yang ringan hingga berat. Contoh paling mudah adalah penyakit typhus yang terutama diakibatkan oleh Salmonella typhi. Bakteri tersebut, banyak ditemukan pada makanan yang tidak bersih. Sedangkan bahaya kimiawi (formalin, boraks, dan sebagainya) biasanya terakumulasi dalam jangka waktu yang lama dan dapat menyebabkan kanker. Oleh sebab itu, kita harus memperhatikan keamanan pangan anak sejak sedini mungkin.
Selain keamanan, kita juga harus menganjurkan anak memilih makanan yang bergizi. Tujuannya adalah untuk mendukung pemenuhan gizi anak, sehingga diperoleh tumbuh kembang optimal. Contoh jajanan bergizi yang mudah ditemukan di sekolah adalah keripik tempe atau pisang yang digoreng secara benar, frozen yoghurt, dan lainnya.
Dalam website resminya (www.pom.go.id), Pemerintah melalui Badan POM RI selaku pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan peredaran produk pangan (terutama olahan) di Indonesia telah melakukan upaya dan langkah-langkah untuk bersama-sama mewujudkan PJAS yang aman, bermutu dan bergizi. Diantaranya melalui survei dan monitoring terhadap PJAS, peluncuran dan operasionalisasi laboratorium keliling, pengawasan rutin dan pembinaan PJAS. Badan POM RI juga memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha untuk secara sinergi melakukan pembinaan PJAS melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Berbagai kegiatan telah dilakukan mulai dari talk show di televisi hingga road show ke sekolah-sekolah untuk memberikan bimbingan teknis kepada anak-anak, pihak sekolah (kepala sekolah, guru, komite sekolah, orang tua murid) serta para penjaja makanan.
Melihat luasnya cakupan sasaran yang harus dijangkau, Badan POM RI merasa perlu melakukan suatu upaya yang dapat menjaring lebih banyak komunitas sekolah sekaligus masyarakat umum. Melalui dukungan pelaku usaha, Badan POM RI menggelar “FESTIVAL SEHAT JAJANAN SEKOLAHKU”.
Festival diselenggarakan di Bandung pada tanggal 19 November 2011 dan diikuti oleh 2000 anak sekolah . Para peserta berasal dari seluruh sekolah (perwakilan siswa/kepala sekolah/guru/komite sekolah-orang tua siswa/penjaja) yang telah mendapatkan pembinaan PJAS dari wilayah Jakarta, Cikarang dan Bandung, sekolah-sekolah yang belum pernah terpapar kegiatan pembinaan PJAS di wilayah Bandung dan sekitarnya, serta pelaku usaha dan masyarakat umum.
Dalam “Festival Sehat Jajanan Sekolahku” dideklarasikan “Ikrar Peduli Pangan Jajanan Anak Sekolah ” oleh seluruh peserta disaksikan oleh perwakilan Balai Besar/Balai POM seluruh Indonesia, Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kepala Biro Pelayanan Sosial Dasar Setda Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, unsur Dinas Kesehatan Kota Bandung, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat serta instansi terkait lainnya.
Jumlah peserta yang mencapai lebih dari 2000 orang membuat Museum Rekor Dunia- Indonesia (MURI) memberikan penghargaan untuk Badan POM RI sebagai Pemrakarsa Ikrar Peduli PJAS I di Indonesia. Penghargaan diberikan langsung oleh Direktur MURI, Jaya Suprana kepada Kepala Badan POM RI, Dra. Kustantinah pada perayaan Hari Ibu di Badan POM tanggal 22 Desember 2011. Felanesa
Foto oleh Karolina Grabowska: https://www.pexels.com/id-id/foto/makanan-kreatif-gula-peristiwa-4016509/