Anak-anak sangat membutuhkan kalsium untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal. Bahkan, kebutuhan harian anak akan mineral tersebut paling tinggi dibandingkan usia lainnya. Hal ini tercermin dari rekomendasi World Health Organization (WHO). Anak usia usia 9-18 tahun dianjurkan mengonsumsi 1.300 miligram per harinya. Sedangkan untuk dewasa adalah 1.000 miligram/hari (19-50 tahun), dan 1.200 miligram utntuk usia di atas 51 tahun.
Seperti yang diketahui bersama, manfaat utama kalsium adalah sebagai pembentuk tulang dan gigi. Kalsium merupakan komponen penyusun utama pada bagian tersebut. Sekitar 99% kalsium berada pada jaringan tulang dan gigi, sisanya berada di dalam darah dan sel-sel tubuh lainnya. Oleh sebab itu, tidak aneh jika usia pertumbuhan membutuhkan kalsium lebih banyak. Pada usia dewasa, kebutuhan kalsium sedikit lebih rendah dan akan meningkat kembali di usia 51 tahun ke atas. Karena pada usia tersebut semakin tinggi kalsium yang terurai, sehingga dibutuhkan jumlah kalsium lebih banyak untuk menggantinya. Apabila pemenuhan kebutuhan kalsium tak tercukupi maka akan terjadi pengeroposan tulang (osteoporosis) atau rapuh (mudah patah).
Selain tulang dan gigi, ternyata kalsium juga penting dalam metabolisme sel tubuh, transmisi sel-sel saraf, menjaga sistem kekebalan tubuh, mengatur fungsi kerja otot-otot tubuh termasuk otot jantung, dan membantu proses pembekuan darah. Kecukupan kalsium juga penting untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko diabetes (kencing manis).
Pada anak, gejala awal kekurangan kalsium dapat menyebabkan lesu dan lemah, mengalami kesulitan tidur, mudah kaget, dan menangis di malam hari.
Sumber kalsium
Mengingat pentingnya fungsi kalsium, sebagai orang tua soyagyanya kita mencukupi kebutuhan anak akan mineral tersebut sejak dini. Oleh sebab itu, mulailah untuk menyertakan bahan-bahan pangan sumber kalsium secara teratur pada menu makan sehari-hari.
Sumber kalsium paling utama terdapat pada susu dan produk olahannya seperti yogurt, keju, dan es krim. Bahan makanan kaya kalsium lainnya adalah sayuran hijau (bayam, brokoli, sawi), biji-bijian, kacang-kacangan, daging, telur, ikan teri, udang kering, tahu, ikan salmon, dan ikan sarden. Berikut adalah beberapa jenis makanan dengan kandungan kalsiumnya per 100 gram :
No | Jenis pangan | Kalsium (mg/100 g) |
1 | Susu sapi | 143 |
2 | Keju | 777 |
3 | Es krim | 123 |
4 | Yogurt | 120 |
5 | Margarin | 20 |
6 | Tempe | 129 |
7 | Telur | 54 |
8 | Tahu | 124 |
9 | Teri | 1201 |
10 | Sarden | 354 |
11 | Udang kering | 1209 |
12 | Rebon kering | 2306 |
13 | Daging sapi | 11 |
14 | Kacang ijo | 125 |
15 | Kacang kedelai | 227 |
16 | Kacang merah | 144 |
17 | Bayem | 150 |
18 | Brokoli | 29 |
19 | Sawi | 220 |
20 | Selada air | 182 |
21 | Pisang | 31 |
22 | Agar-agar | 400 |
Sumber : DKBM
Jika asupan makanan sehari-hari kurang kalsium, sebagai alternatif terakhir adalah mencukupinya dengan mengonsumsi suplemen. Tapi ingat, jangan berlebihan. Karena, konsumsi kalsium yang terlalu tinggi (lebih 2500 mg/hari) dapat menyebabkan batu ginjal dan susah buang air besar (konstipasi). Felanesa
Foto oleh Alex Green: https://www.pexels.com/id-id/foto/gadis-asia-dengan-susu-di-bibir-5692269/