Wabah virus corona masih belum bisa dipastikan kapan akan reda. Agar penyakit ini tak terus merebak dan menularkan lebih banyak orang lagi, kita disarankan untuk melakukan upaya preventif. Salah satunya, meningkatkan kondisi daya tahan tubuh. Nah, agar imunitas tubuh Moms dan keluarga tetap terjaga baik, kita perlu mengonsumsi beragam makanan bergizi. Apa saja makanan yang dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh kita? Berikut 15 jenis bahan pangan yang bisa Moms pilih.
1. Buah Jeruk
Buah jeruk mengandung vitamin C yang membantu membangun sistem kekebalan tubuh. Vitamin C dapat meningkatkan produksi sel darah putih yang berperan untuk memerangi infeksi. Ada beragam jenis buah jeruk di antaranya: jeruk bali, jeruk keprok, jeruk lemon, jeruk nipis dan clementine.
Tubuh tidak memproduksi atau menyimpannya sehingga kita memerlukan vitamin C harian untuk kesehatan yang berkelanjutan. Nah, hampir semua buah jeruk kaya akan vitamin C.
2. Paprika Merah
Paprika merah mengandung vitamin C dua kali lebih banyak dari jeruk. Paprika juga sumber beta karoten yang melimpah. Selain meningkatkan sistem kekebalan kita, vitamin C dapat membantu menjaga kesehatan kulit. Beta karoten membantu menjaga kesehatan mata dan kulit juga.
3. Brokoli
Brokoli mengandung vitamin dan mineral. Di dalamnya terdapat vitamin A, C, dan E, serta banyak antioksidan dan serat lainnya. Brokoli bisa diolah dengan cara dimasak atau dikonsumsi mentah. Pastikan Moms mencuci bersih terlebih dulu.
4. Bawang putih
Bawang putih ditemukan di hampir setiap masakan di dunia. Selain menambah cita rasa makanan, juga memiliki manfaat kesehatan. Sejak dahulu, bawang putih dikenal untuk menangani infeksi. Menurut National Center for Complementary dan Integrative HealthTrusted Source, bawang putih juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan memperlambat pengerasan pembuluh darah. Sifat meningkatkan imunitas tampaknya berasal dari konsentrasi tinggi senyawa yang mengandung belerang, seperti allicin.
5. Jahe
Selain meningkatkan daya tahan tubuh, jahe juga dipercaya mempecepat penyembuhan. Jahe dapat membantu mengurangi peradangan, sakit tenggorokan dan penyakit radang lainnya. Jahe juga dapat membantu mengurangi mual. Jahe dapat membantu mengurangi rasa sakit kronis dan mungkin memiliki sifat penurun kolesterol, menurut penelitian terbaru.
6. Bayam
Bayam bukan hanya kaya akan vitamin C. Bayam juga mengandung banyak antioksidan dan beta karoten, yang dapat meningkatkan kemampuan melawan infeksi sistem kekebalan tubuh kita. Mirip dengan brokoli, bayam adalah yang paling sehat jika dimasak sesedikit mungkin sehingga bisa mempertahankan zat gizi di dalamnya.
7. Yogurt
Yogurt dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membantu melawan penyakit. Cobalah konsumsi yogurt tawar daripada yogurt yang banyak mengandung gula. Moms bisa menambah rasa manis dengan menambahkan buah-buahan atau madu.
Yoghurt juga sebagai sumber vitamin D yang membantu mengatur sistem kekebalan tubuh dan dianggap meningkatkan pertahanan alami tubuh kita terhadap penyakit.
8. Almond
Almond mengandung vitamin E yang berperan pada sistem kekebalan tubuh. Kacang-kacangan, seperti almond, dikemas dengan vitamin dan juga memiliki lemak sehat. Satu porsi setengah cangkir, yaitu sekitar 46 almond utuh yang dikupas, terkandung hampir 100 persen dari jumlah vitamin E harian yang disarankan.
9. Kunyit
Kunyit sebagai bahan utama dalam banyak kari. Rempah-rempah kuning pahit ini juga telah digunakan selama bertahun-tahun sebagai antiinflamasi dalam mengobati osteoartritis dan artritis reumatoid. Juga, konsentrasi tinggi curcumin, yang memberikan kunyit warna khasnya, dapat membantu mengurangi kerusakan otot karena cedera saat olahraga.
10. Teh hijau
Teh hijau dan the hitam mengandung flavonoid, sejenis antioksidan. Namun, teh hijau lebih unggul dalam kadar epigallocatechin gallate, atau EGCG, antioksidan kuat lainnya. EGCG telah terbukti meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Teh hijau juga merupakan sumber asam amino L-theanine yang baik. L-theanine dapat membantu produksi senyawa pelawan kuman di sel T.
11. Pepaya
Pepaya adalah buah lain yang sarat dengan vitamin C. Anda dapat menemukan 224 persen dari jumlah vitamin C harian yang disarankan dalam satu pepaya. Pepaya juga memiliki enzim pencernaan yang disebut papain yang memiliki efek anti-inflamasi. Pepaya memiliki jumlah kalium, vitamin B, dan folat yang cukup, yang semuanya bermanfaat bagi kesehatan kita secara keseluruhan.
12. Kiwi
Seperti pepaya, kiwi secara alami penuh dengan satu zat gizi penting, termasuk folat, potasium, vitamin K, dan vitamin C. Vitamin C meningkatkan sel darah putih untuk melawan infeksi, sementara gizi kiwi lainnya menjaga agar seluruh tubuh berfungsi dengan baik.
13. Unggas
Saat anak sakit, sup ayam terasa lezat yang tidak hanya mengenyangkan. Akan tetapi juga membantu memperbaiki gejala pilek dan juga membantu melindungi kita dari sakit. Unggas, seperti ayam, kaya akan vitamin B-6. Sekitar 3 ons daging ayam mengandung 40 - 50 persen dari jumlah harian yang direkomendasikan B-6. Vitamin B-6 berperan penting dalam banyak reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh. Ini juga penting untuk pembentukan sel darah merah yang baru. Kaldu yang dibuat dengan merebus tulang ayam mengandung gelatin, kondroitin, dan gizi lain yang bermanfaat untuk penyembuhan usus dan kekebalan tubuh.
14. Biji bunga matahari
Biji bunga matahari penuh gizi nutrisi, termasuk fosfor, magnesium, dan vitamin B-6. Biji bunga matahari juga sangat tinggi vitamin E, antioksidan kuat. Vitamin E penting dalam mengatur dan memelihara fungsi sistem kekebalan tubuh. Makanan lain dengan vitamin E dalam jumlah tinggi termasuk alpukat dan sayuran berdaun gelap.
15. Kerang
Kerang juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena mengandung zat seng. Varietas kerang yang tinggi seng di antaranya: kepiting, remis, lobster atau kerang. Namun, konsumsilah secukupnya karena bila terlalu banyak justru dapat menghambat fungsi sistem kekebalan tubuh.
Nah Bu yuk penuhi asupan gizi keluarga dengan sumber pangan yang bisa meningkatkan daya tahan. Ini sekaligus upaya antipasti pandemi virus corona Covid-19 yang melanda hampir seluruh belahan di dunia.