Hingga saat ini, malnutrisi masih merupakan penyebab utama kematian anak-anak di dunia. Konsekuensi dari kekurangan gizi yang parah umumnya tidak dapat diperbaiki dan mempengaruhi masa depan bayi dan anak-anak di bawah 2 tahun:
- Selama kehamilan, malnutrisi dapat mengakibatkan dampak buruk pada pertumbuhan yang sehat dan perkembangan anak. Bayi yang kekurangan gizi dalam kandungan memiliki risiko lebih tinggi untuk meninggal pada masa bayi dan memiliki kemungkinan lebih besar mengalami untuk menghadapi defisit kognitif dan fisik dalam hidupnya serta masalah kesehatan kronis.
- Untuk anak dibawah usia 2 tahun, malnutrisi dapat mengancam jiwa. Kekurangan gizi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh anak dan membuat dia lebih rentan terhadap kematian akibat berbagai penyakit umum seperti pneumonia, diare dan malaria.
Tujuan dari fokus pada peningkatan gizi bagi ibu dan anak-anak dalam jendela kritis 1000 hari pertama kehidupan ini adalah untuk menjamin kehidupan yang sehat dan produktif dari anak dan juga memutus siklus kemiskinan. Ilmuwan terkemuka, para ekonom dan ahli kesehatan sepakat bahwa perbaikan gizi selama rentang waktu tersebut adalah salah satu investasi terbaik untuk mencapai kemajuan dalam kesehatan global dan pengembangan.
Bukti menunjukkan bahwa nutrisi yang tepat selama 1000 HPK dapat:
- Menyelamatkan lebih dari sejuta jiwa per tahun;
- Menurunkan beban manusia dan ekonomi secara signifikan akibat berbagai penyakit seperti TBC, Malaria dan HIV/AIDS;
- Mengurangi risiko berkembangnya berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes dan berbagai penyakit kronis lainnya dalam kehidupan.
- Memperbaiki pencapaian pendidikan dan potensi pendapatan individu; dan
- Meningkatkan GDP (Gross Domestic Product) suatu negara setidaknya sebesar 2-3% per tahun.
Kurang gizi merupakan salah satu masalah paling serius di dunia, tetapi paling sedikit mendapatkan perhatian. Padahal biaya kemanusiaan dan ekonomi dari kurang gizi luar biasa besarnya, karena kurang gizi, terutama menimpa kelompok masyarakat termiskin, perempuan dan anak-anak. Gizi patut menjadi prioritas karena kekurangan gizi dapat dicegah, dan telah dibuktikan melalui berbagai intervensi langsung, membuahkan keuntungan yang tinggi terhadap pembangunan.
Solusi untuk perbaikan gizi selama 1000 HPK telah tersedia, terjangkau dan cost-effective, termasuk:
- Memastikan bahwa Ibu dan anakanak memperoleh vitamin dan mineral yang mereka butuhkan;
- Mempromosikan praktek gizi yang baik, termasuk menyusui dan memberikan makanan yang sehat serta sesuai untuk bayi; dan
- Merawat anak-anak yang kurang gizi dengan makanan terapi khusus. (Oleh: Mirza Rizqi Zulkarnain, STP, MSc Dosen Teknologi Pangan International University Liaison Indonesia (IULI))