Susu kedelai mengandung fitoestrogen (hormon seperti/mirip estrogen yang ditemukan pada tanaman seperti pada whole grain, kentang, kacang kering, dan apel), namun belum ada penelitian ilmiah satu pun yang membuktkan bahwa minum sari kedelai dapat membahayakan anak atau orang dewasa.
Orang telah minum sari kedelai sejak 1960-an dan belum ada laporan yang menyatakan bahwa minum sari kedelai bisa menyebabkan sakit. Banyak brand ternama yang mengklaim bahwa produknya mengandung isoflavon, fitoestrogen yang dapat menurunkan kadar kolesterol pada orang dewasa.
Konsumsi susu dalam jumlah moderat (1-2 gelas) per hari bisa menjadi pilihan untuk balita (di atas 1 tahun) yang tidak suka minum susu atau mereka yang menderita intolerasi laktosa bahkan yang menderita alergi susu sapi. Ada beberapa anak diketahui alergi terhadap protein kedelai, jadi tetap konsulitasikan kepada ahli kesehatan jika anak berisiko menderita alergi protein kedelai.
Saat membeli sari kedelai Anda juga harus pastikan lho Bu, bahwa produk yang Anda beli diperkaya dengan vitamin dan mineral.
Sayangnya, sari kedelai ini mengandung asam fitat, yakni senyawa alami yang ditemukan dalam tanaman seperti pada whole grain food, legume dan kacang-kacangan. Fitat ini dapat mengurangi penyerapan kalsium dan mineral lain dalam tubuh, jadi pastikan asupan kalsium si kecil terpenuhi dari jenis makanan lain ya Bu!
Jadi, meskipun dalam sekotak sari kedelai (236,5 ml) mengandung 200-300 mg kalsium, namun tubuh tidak dapat menyerap secara optimal. Sebuah penelitian mengungkap, bahwa tubuh hanya mampu menyerap 75% kalsium dari sari kedelai.
Nah, penuhi juga kebutuhan kalsium anak dari sumber pangan yang lain Bu, seperti dari brokoli, kale, yoghurt, keju, jus yang diperkaya kalsium, sereal sarapan pagi.
Sumber:
- AAP. 2012. Choosing a formula. American Academy of Pediatrics
- Harvard Health Publications. 2009. Children and soy milk