Balita boleh saja minum teh, namun sebaiknya tidak terlalu sering karena teh mengadung tanin dan kafein yang jumlahnya cukup tinggi. Tanin dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan gangguan penyerapan zat besi dan kalsium dalam usus.
Belum ada pedoman konsumsi teh untuk balita, namun Badan Kesehatan Dunia (WHO) tidak menganjutkan pemberian teh pada anak usia di bawah 2 tahun.
Pada dasarnya, teh tidak membahayakan balita jika dikonsumsi tidak berlebihan, namun belum ada yang membuktikan manfaat konsumsi teh secara rutin untuk balita. Meski begitu, ada beberapa aturan yang bisa Ibu terapkan jika balita ingin minum teh.
Perhatikan jumlah atau frekuensinya
Perhatikan jumlahnya, jangan sampai berlebihan. Setidaknya cukup satu kali minum teh setiap hari. Bila hanya satu kali sehari, tak perlu khawatir dapat menyebabkan obesitas. Satu porsi minuman teh dalam kemasan rata-rata mengandung 150 kalori, padahal kebutuhan anak sekitar 1.500 kalori. Jadi, dampaknya tidak signifikan, kecuali jika anak berlebihan dalam mengonsumsinya.
Perhatikan kepekatannya
Perhatikan juga kepekatannya atau kekentalannya. Anak yang sedang berkembang membutuhkan lemak seperti kolesterol, sehingga sebaiknya tidak sepekat yang diminum orangtua. Cukup bila aroma dan rasanya sudah sedap. Bila ingin teh celup, cukup celupkan beberapa kali. Hindari teh celup didiamkan di gelas sampai berwarna pekat. Semakin pekat teh maka semakin banyak kandungan tanin di dalamnya. Karena itu, anak tak dianjurkan minum teh berlebihan dan terlalu pekat.
Perhatikan waktu pemberiannya
Konsumsilah teh di antara waktu makan. Hindari mengonsumsi teh saat atau setelah makan karena bisa mengganggu proses penyerapan makanan. Juga hindari dekat dengan waktunya konsumsi susu. Pasalnya, teh dapat mengikis kalsium dan gizi susu. Sebaiknya diatur kapan minum susu dan minum teh. Hindari pula konsumsi teh di malam hari atau sebelum tidur. Kenapa? Karena teh mengandung kafein yang berdaya kerja sebagai stimulan sistem saraf pusat yang menghasilkan peningkatan aktivitas mental. Anak kemungkinan jadi sulit tidur. Sebelum tidur, yang baik justru minum susu, bukan teh.
Tak perlu tambah gula
Sebaiknya teh yang akan dikonsumsi tanpa gula agar terhindar dari efek buruk gula. (Hilman)