Meskipun bentuk dan warnanya sama, namun sebenarnya, susu sapi dan susu almond berbeda. Kata 'susu' seharusnya merujuk pada cairan yang diproduksi oleh kelenjar susu mamalia betina. Namun kini dalam kehidupan sehari-hari, kata 'susu' digunakan untuk menamai minuman pengganti susu dan serupa susu yang bukan berasal dari kelenjar mamalia betina, melainkan berasal dari sumber bahan pangan nabati seperti misalnya kedelai, almond, dan santan (coconut milk).
Akhir-akhir ini, promosi susu nabati makin gencar dipasaran, salah satunya susu almond. Susu almond terbuat dari kacang almond panggang yang diblender dengan menggunakan air, kemudian disaring.
Susu almond digadang-gadang sebagai susu nabati terbaik pengganti susu sapi. Dibandingkan dengan susu sapi, susu almond lebih banyak mengandung vitamin dan mineral yang dapat membanru menjaga kesehatan tubuh, seperti vitamin E, mangan, magnesium, fosfor, potasium, selenium, zat besi, serat, seng, dan kalsium. Dalam 236 ml susu almond terkandung 30 kalori, 2,5 gram lemak monounsaturated dan polyunsaturated, dan 160 mg sodium. Bila dibandingkan dengan susu sapi, jumlah protein susu almond sangat jauh, yakni susu almond hanya mengandung 1 gram protein, sedangkan susu sapi mengandung 8 gram protein. Susu almond bebas laktosa, gluten, kasein, kolesterol, juga asam lemak jenuh. Susu almond juga tinggi antioksidan, sangat membantu menangkal radikal bebas dalam tubuh dan mencegah penuaan. Namun yang perlu mendapat perhatian adalah, jika Anda alergi terhadap kacang, sebaiknya hindari konsumsi susu almond, karena bisa menyebabkan reaksi alergi.
Kalori susu sapi memang lebih tinggi dari susu almond. Susu sapi juga mengandung asam lemak jenuh dan kolesterol. Hal ini yang membuat susu almond dinilai lebih menyehatkan daripada susu sapi.